Gubernur Khofifah Mengaku Sempat Tak Berani Jabat Ketua Yayasan Khadijah

oleh -481 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah sambutan di acara HUT ke-27 KH Abdul Wahab Turcham di aula Yayasan Khadijah, Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menghadiri HUT ke-27 KH Abdul Wahab Turcham, pendiri Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama Khadijah di Aula Yayasan Khadijah, Surabaya, Sabtu (12/3/2022).

Acara tersebut, juga dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Sholawat Tulangan, Sidoarjo, KH Agoes Ali Mashuri. Dihadapan gubernur Khofifah dan siswa-siswi Khadijah, kiai yang akrab dipanggil Gus Ali ini, memberikan tauziyah singkat.

Di acara ini, gubernur Khofifah menceritakan dirinya mengenyam pendidikan di Khadijah. Mulai SMP hingga SMA, Khofifah mengaku sekolah disini (Khadijah, red). “Selama enam tahun, saya sekolah disini. Dari dulu sekolah disini sampai jam 6 sore,” tuturnya.

Kalau mengambil sangat keilmuan dari sekolah Khadijah, menurutnya, maka ini adalah sekolah yang mengajarkan ahlussunah wal jamaah yang sangat kuat. Maka model moderasi dan toleransi intern dan antar ummat beragama itu menjadi bagian pembejalaran sekolah ini.

“Saya sempat diminta menjadi ketua yayasan di tahun 1998. Waktu itu, saya tidak berani karena sejak berdiri ketua yayasan KH Abdul Wahab Turcham,” ungkapnya.

Namun di tahun 1998, Khofifah mengaku ditelphon menteri Agama kiai Tolchah Hasan yang kebetulan dirinya menteri di akhir 1999 diminta waktu siap atau tidak menjadi ketua yayasan Khadijah. Karena berat, dari seorang kiai Abdul Wahab yang selama dua tahun tidak ada yang berani mengganti.

Dua tahun jabatan ketua yayasan sempat kosong. Hingga kemudian, sudah dalam keputusan saya menjadi ketua yayasan. Dan, setelah ada keputusan dari KPUD Jatim menang sebagai Gubernur Jatim, lalu Khofifah minta posisi ketua yayasan diganti supaya tidak ada conflict of interest.

“Maka, ketua yayasan sekarang adalah prof dr Ridwan Nasir. Jadi, ini asset milik NU. Bukan milik perseorangan atau kelompok,” kata mantan menteri sosial ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.