Gubernur Khofifah Optimis Kredit Dagulir Akan Bangkitkan UMKM Jatim

oleh -112 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah dan Wagub Emil Dardak foto bersama penerina kredit Dagulir.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) tak pernah berhenti melakukan berbagai upaya pemulihan ekonomi untuk meredam dampak akibat pandemi Covid-19.

Kali ini, melalui program dana bergulir (Dagulir) yang diberikan untuk penguatan modal usaha pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan usaha lainnya.

Penyerahan kredit Dagulir dalam rangka pemulihan ekonomi Jatim ini secara resmi diserahkan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada perwakilan penerima di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (8/9/2020).

Turut hadir Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kepala Perwakilan BI Jatim, Kepala OJK Regional IV Jatim, Bupati Lamongan, dan Bupati Probolinggo. Serta disaksikan secara virtual oleh Bupati/Wali kota se-Jatim.

Dagulir merupakan program bantuan pembiayaan kredit lunak untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, serta menanggulangi kemiskinan, pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Sasaran dana bergulir ini adalah para pelaku UMKM, pelaku IKM, Poktan/Gapoktan, koperasi, BUMDesa, serta Lembaga Keuangan Mikro (LKM) lainnya,” kata Khofifah.

Program kredit Dagulir yang diakselerasi oleh Bank Jatim dan BPR Jatim ini dapat dimanfaatkan untuk skema Petik, Olah, Kemas, Jual pada sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan dapat juga dimanfaatkan untuk skema tunda jual dengan pola Rekening Koran perbankan.

Kebijakan-kebijakan pemerintah salah satunya dana bergulir ini dilakukan agar pelaku usaha dapat menjalankan usahanya kembali, baik skala UMKM dan besar/corporate akibat terdampak Covid-19.

Harapannya, skema Dagulir ini akan berdampak komprehensif terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sehingga secara perlahan akan memberikan daya dorong meningkatnya literasi dan inklusi keuangan sehingga pertumbuhan ekonomi di Jatim menjadi lebih baik.

“Melalui penyaluran dana bergulir ini, kami berharap pertumbuhan ekonomi Jatim bisa kembali take off setelah pada Triwulan II Tahun 2020 terkontraksi minus 5,9 persen. Kami harap di Bulan September ini akan ada proses yang lebih maksimal lagi untuk bisa terus berlari kencang,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi, menurutnya diperlukan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak. Termasuk kinerja profesionalisme Stakeholder terkait di Jatim bersama dengan Lembaga Perbankan.

Tentunya, lanjutnya, proses ini harus diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat, baik oleh masyarakat maupun para pelaku usaha. Apalagi pandemi Covid-19 belum berakhir.

Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian untuk bisa menjaga supaya ekonomi tetap tumbuh tapi kesehatan juga terjaga dengan baik.

“Seperti yang disampaikan Bapak Presiden Jokowi bahwa kunci agar ekonomi baik adalah kesehatan yang baik, pun kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Itulah pentingnya rem dan gas dalam penanganan pandemi Covid-19,” jelasnya.

Skema kredit Dagulir di Jatim ini meliputi Kredit modal kerja sampai dengan Rp 300 juta (bunga 3%, 4% dan 6%), Kredit investasi sampai dengan Rp. 500 juta (bunga 6%), serta Kredit Petik, olah, Kemas, Jual sampai Rp 10 Miliar (bunga 6%). Kemudian Kredit untuk IKM sampai dengan Rp 50 Juta (bunga 4%), dan Kredit dengan pola Rekening Koran (bunga 6%).

Dengan modal dana Rp 330 miliar, Program Dana Bergulir di Jatim telah memfasilitasi 17.038 pelaku usaha di Jatim. Kemudian tenaga kerja yang terserap mencapai 36.312 orang yang berkolerasi dapat menurunkan angka kemiskinan di Jatim.

“Sejak pandemi Covid-19, Dana Bergulir yang telah disalurkan sejumlah Rp12,83 miliar kepada 55 Debitur. Penyaluran ini berkontribusi dalam pemulihan ekonomi pelaku UMKM dari sisi permodalan,” paparnya.

Usai menyerahkan Dagulir kepada UMKM, Khofifah didampingi Wagub Jatim Emil Dardak dan Kepala Perwakilan BI Jatim melepas ekspor kopi robusta sebanyak 19,2 ton ke United Kingdom atau Inggris.

Dengan adanya ekspor ini, Khofifah berharap bisa membangun market yang lebih luas lagi, sekaligus memberikan nilai tambah untuk masyarakat Jatim.

“Mudah-mudah ekspor kita akan makin banyak, jejaring yang kita bangun marketnya makin luas. Dan tentu akan memberikan nilai tambah yang makin besar bagi masyarakat Jatim,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.