Hadapi Pesta Demokrasi 2024, Wagub Emil: Dibutuhkan Strategi Pengelolaan Kamtibmas

oleh -116 Dilihat
oleh
Wagub Emil Dardak saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak menyebutkan bahwa strategi pengelolaan dinamika Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) penting guna menghadapi pesta demokrasi 2024.

Hal itu disampaikan Emil saat menerima Praktek Kerja Dalam Negeri (PKDN) peserta Dik Sespimti Polisi RI Dikreg ke-32 TA 2023 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/7/2023).

Menurutnya, stabilitas keamanan dan kondusivitas hanya dapat dicapai dengan sinergitas. Maka dari itu, dibutuhkan kerjasama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait.

“Ketertiban ini tidak bisa diwujudkan tanpa TNI-Polri. Jadi selama ini kami sangat mengandalkan mereka. Kami justru posisinya makmum terhadap strateginya TNI-Polri. Artinya pemerintah ikut kepada yang paham betul akan Kamtibmas ini,” ujarnya.

Upaya lain yang harus dilakukan untuk menyukseskan pesta demokrasi ini, lanjut Emil, adalah dengan menjaga netralitas ASN di Jatim. Tak hanya itu, dibutuhkan pula sosialisasi dan pendidikan politik kepada semua elemen masyarakat.

“Jadi kita harus membangun kesadaran dan pemahaman politik. Supaya mereka tidak mudah diombang-ambingkan dengan janji yang terlalu muluk-muluk atau bahkan juga kampanye hitam,” tegasnya.

Yang tak kalah penting, pemerintah dan TNI-Polri juga perlu melakukan pendekatan kultural dan spiritual di Jatim. Kedua hal tersebut akan selalu memegang bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

Meski begitu, Emil mengaku bangga bahwa berdasarkan rilis BPS RI, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) di jawa timur pada 2022 adalah 84,92 atau naik 3,61 poin dibanding capaian tahun 2021, yaitu 81,31.

Tak hanya itu, indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) di Jatim pada 2021 juga lebih tinggi dari nasional, yakni 77,8. Di mana, KUB Indonesia berada di angka 72,39 dan sudah termasuk kategori tinggi.
“Jatim ini sangat heterogen, terutama di wilayah perkotaan,” tandasnya.

Namun, Emil mengaku bisa menerima perbedaan itu. Kita juga bersyukur bahwa banyak kiai di Jatim ini yang mengedepankan Islam rahmatan lil ‘alamin. “Mereka mengajak menjaga kebhinekaan, menghormati NKRI, dan mengapresiasi Pancasila,” ucapnya.

Hal lain yang harus dijaga demi keamanan dan kekondusifan pesta demokrasi, tambah Emil, adalah perekonomian masyarakat. Masyarakat harus berada di taraf ekonomi stabil agar tidak mudah diiming-imingi sesuatu.

“Jadi agar mereka tidak terbawa arus, harus ada intervensi kita yang membuat mereka tentunya bisa ada dalam kondisi yang kondusif dalam perhelatan politik nanti,” tegas mantan Bupati Trenggalek ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.