Hadiri Tradisi Labuh Laut Pantai Sine, ini Pesan dan Harapan Bupati Tulungagung 

oleh -398 Dilihat
oleh
Rangkaian tradisi Labuh Laut Pantai Sine

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas limpahan rahmat hasil laut dari masa ke masa, masyarakat nelayan di sekitar pantai Sine Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, menggelar tradisi Labuh Laut.

Tradisi Labuh Laut diselenggarakan rutin setiap tahun, di setiap hari Jumat Kliwon pada Bulan Selo dalam penanggalan Jawa.

Proses ritual Labuh laut tersebut, masyarakat nelayan terlebih dahulu  mengadakan selamatan/kenduri bersama di balai dusun setempat, kemudian berbagai sesajen yang akan dilabuh ke laut diarak keliling menuju ke pantai dengan diiringi kesenian tradisional kuda lumping (jaranan).

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, saat menghadiri acara tradisi Labuh laut pantai Sine menyampaikan, kegiatan Labuh laut merupakan program kerja tahunan yang bertujuan sebagai wujud syukur masyarakat Pantai Sine kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan hasil laut dari masa ke masa.

Melalui kegiatan ini, lanjut Bupati Maryoto, diharapkan bisa membantu pemerintah untuk memajukan pariwisata dan ekonomi masyarakat di sekitar Pantai Sine.

“Sehingga Pantai Sine semakin dikenal oleh masyarakat luar Tulungagung, sekaligus bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta bisa melestarikan budaya leluhur,” ujar Bupati Maryoto, Jumat (03/6/2022).

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Maryoto tidak lupa berpesan kepada  generasi muda agar tidak melupakan budaya luhur bangsanya, diharapkan juga mampu mengedukasi generasi di bawahnya dan masyarakat sekitarnya dengan melestarikan budaya sendiri.

Masih kata Bupati, dengan kegiatan ini membuktikan bahwa seluruh elemen yang ada di kabupaten Tulungagung bisa bersatu padu menggelorakan dan bahu membahu membangun Tulungagung tercinta melalui tradisi budaya dalam pemulihan perkonomian di Kabupaten Tulungagung.

“Labuh laut  ini adalah pilihan yang sangat tepat untuk menumbuhkan kembali rasa cinta terhadap budaya sendiri. Seperti budaya gotong royong, norma dan etika masyarakat,  Kejujuran serta  memiliki peran penting dan strategis dalam menyatukan seluruh perbedaan yang ada,” lanjut Bupati.

Untuk itu, sambung Bupati, bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat dari segala usia, profesi, suku bangsa dan bahasa manapun.

“Selain itu, bisa dimanfaatkan sebagai sarana yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif di kalangan remaja sekaligus mengajarkan dan menamamkan rasa cinta akan budaya luhur bangsa Indonesia sendiri,” tuturnya.

“Semoga untuk kedepanya kegiatan ini tetap dapat terlaksana secara terus menerus serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikawasan Pantai Sine ini,” tandas Bupati.

Terpisah, ketua pelaksana Labuh laut, Jaiman mengungkapkan, dirinya bersama masyarakat nelayan pantai Sine merasa senang bisa menyelenggarakan Labuh laut yang merupakan tradisi warisan leluhur.

Menurutnya, acara Labuh laut dilaksanakan pada setiap hari Jumat Kliwon di bulan Selo dalam perhitungan penanggalan Jawa.

“Kami sebagai generasi penerus berkewajiban untuk melestarikannya tradisi budaya yang merupakan warisan dari para leluhur kami terdahulu,” ungkapnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.