Harga Cabai Rawit di Bondowoso Meroket

oleh -198 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Harga cabai rawit di Bondowoso akhir-akhir ini meroket hingga menyentuh Rp 100 ribu per kilogram. Penyebab tingginya harga cabai, disebut karena faktor cuaca.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag Bondowoso, Totok Haryanto menjelaskan, produksi cabai di musim hujan berkurang sehingga membuat harga meroket.

Ditambah lagi, cabai yang dihasilkan dari Bondowoso juga dikirim ke luar kota. Dampaknya Ketersediaan cabai makin minim. Padahal, Bondowoso bukan termasuk daerah lumbung cabai.

“Tetapi yang pasti faktor cuaca sangat mempengaruhi produksi cabai. Itu hukum alam. Proses pemetikan cabai di petani jadi terganggu,” katanya, Minggu (21/3/2021).

Berdasar hasil monitoring Diskoperindag, lanjut Kabid, per 19 Maret 2021, harga cabai rawit di Kota Bondowoso berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu per kilogram. Normalnya, harga cabai rawit sekitar Rp 30 ribu-Rp 40 ribu per kilogram.

“Sedangkan cabai merah besar berkisar antara Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram,” katanya

Ia juga menyebutkan, bahwa pihaknya telah melakukan upaya untuk mengontrol harga dengan memantau harga di pasar-pasar.

Tak hanya itu, komunikasi dengan para kelompok tani cabai terus dijalin agar harga menurun.

“Dari petani keluhannya kalau musim sekarang (hujan), menanam cabai sangat riskan sekali. Walaupun harga naik, tapi mereka tidak berani menanam. Sebab, tingkat pertumbuhannya kecil sekali,” cetusnya.

Seraya menambahkan, pasokan cabai dari Madura dikabarkan sudah masuk ke Bondowoso. Kemungkinan, harga cabai mulai turun karena jumlahnya makin bertambah.

“Laporan teman-teman cabai atau lombok yang dari Madura sudah masuk Bondowoso. Dengan masuknya cabai dari Madura, diharapkan harga cabai tidak melambung kembali. Stok cabai sendiri bisa cukup memenuhi masyarakat hingga Idul Fitri nanti,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.