Harga Kebutuhan Naik, Disdag Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar

oleh -47 Dilihat
oleh
Disdag Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar
Jelang Natal dan Tahun Baru

SURABAYA, PETISI.CO – Harga kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran mulai meningkat. Langkah pengendalian diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan melakukan operasi pasar, Jumat  (6/12/2019) di beberapa wilayah menjelang Natal dan Tahun Baru.

Wiwiek Widayati, Kepada Dinas Perdagangan (Disdag), mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi kenaikan harga yang berlebihan, pihaknya melakukan operasi pasar di sejumlah lokasi. Disamping itu pihaknya juga terus melakukan pemantauan harga-harga pokok di seluruh pasar.

“Ada tujuh pasar yang kita monitoring harga Bapoktingnya, seperti Pasar Wonokromo, Pasar Pucang, Tambakrejo, Pasar Kembang, Pasar Pabean dan Pasar Genteng,” ujarnya.

Wiwiek juga menyatakan bahwa operasi pasar ini digelar sejak 28 November 2019, sampai saat ini sudah ada total delapan lokasi yang dikunjungi, diantaranya Dukuh Pakis, Tandes, Wonokromo, Gubeng, Benowo dan Rungkut.

“Kami langsung menuju ke lingkungan masyarakat. Biasanya, kami menggunakan Balai RW, kemudian Kantor Kecamatan dan lainnya,” ucapnya.

Dalam melakukan kegiatan monitoring ini, pihaknya melakukan perbandingan daftar harga di periode yang sama mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Saat turun ke lapangan, didapati bahwa harga-harga Bapokting sudah mulai menjalar naik. Mengacu pada kondisi tersebut, dengan menilis dari hasil analisa, Disdag memutuskan untuk menyelenggarakan operasi pasar.

“Harga-harga bahan pokok, misalkan Telur, Daging Ayam dan Bawang Merah adalah komoditas yang sedikit mengalami kenaikan, tapi tak signifikan,” terangnya.

Ia menyebut, komoditas Telur berdasarkan batas atas Harga Acuan Penjualan Konsumen (HPAK) besarannya, Rp 23 ribu per kilogram. Namun, di pasaran, harganya sudah berkisar Rp 24 ribu sampai 25 ribu per kilogram. Sementara Bawang Merah, HPAK mencapai Rp 32 ribu per kilogram. Namun demikian, harga di pasaran masih lebih rendah, yakni Rp 28 ribu sampai 30 ribu per kilogram.

“Meski rendah dari HPAK, tetapi karena trennya naik, maka perlu intervensi dengan melakukan operasi pasar,” paparnya.

Dalam sekali kegiatan operasi pasar, ia menyebut jumlah komoditas yang digelontorkan, meliputi Telur sebanyak 50 kilogram, Gula 25 kilogram, Minyak 60 Pcs. Operasi pasar bahan kebutuhan pokok tersebut menyasar warga yang membutuhkan.

“Pak Camat pasti tahu wilayah mana yang perlu dilakukan operasi pasar, terutama di kampung-kampung,” terangnya.

Dirinya menyatakan Disdag melakukan operasi pasar di dua titik lokasi dalam satu kecamatan. Kegiatan operasi pasar rencananya diselenggarakan di 31 Kecamatan. Pasokan bahan kebutuhan pokok dalam operasi pasar akan ditambah mendekati Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

“Variannya, kita melihat tren. Namun, untuk stok kebutuhan pangan sejauh ini masih aman,” pungkasnya.

Hingga saat ini, jenis bahan kebutuhan pokok penting yang digelontor dalam kegiatan operasi pasar, meliputi Telur, Bawang Merah, Daging Ayam dan bahan pokok lainnya, seperti minyak curah, karena trennya meningkat.(nan)