Haries Purwoko Daftar Cawawali Surabaya 2020 Lewat PDIP

oleh -52 Dilihat
oleh
Haries menyerahkan formulir pendaftaran kepada pengurus DPD PDIP Jatim.

SURABAYA, PETISI.CO – Setelah mengambil formulir pendaftaran, Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Jawa Timur, Haries Purwoko, menyerahkan formulir sebagai calon Wakil Wali (Cawawali) Kota Surabaya dari PDI Perjuangan dalam Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Surabaya 2020.

Haries mengambil formulir di kantor DPD PDIP Jatim, Sabtu (14/9/2019) siang dan mengembalikannya pada sore harinya di Kantor DPD PDI Persiangan (PDIP). Dia tidak membawa pendukung dan hanya didampingi dua stafnya saja.

”Alhamdulillah, hari ini kami mendaftar melalui PDI Perjuangan, dan sekaligus  langsung mengembalikan berkas-berkas pendaftaran. Bismillah, semoga perjuangan kita bersama untuk melanjutkan kemajuan Surabaya, menjadikan Surabaya sebagai kota metropolitan kelas dunia yang pro wong cilik, di Ridhoi Allah SWT,” ujar Haries kepada wartawan seusai pendaftaran.

Haries mengisi formulir pendaftaran.

Haries mengucapkan terima kasih kepada PDIP yang telah membuka ruang luas bagi seluruh elemen masyarakat untuk mendaftar sebagai kandidat dalam pesta demokrasi yang bakal digelar tahun depan.

”Terima kasih kepada PDIP. Selanjutnya saya akan mengikuti seluruh tahapan yang telah ditetapkan oleh PDIP serta patuh terhadap apapun yang diputuskan oleh DPP PDI Perjuangan,” ucap Wakil Ketua Umum bidang industri kreatif Kadin Jatim ini.

Ditanya alasan maju dalam Pilkada kota Surabaya, Haries mengaku didorong untuk mencalonkan diri oleh sejumlah elemen masyarakat. Namun, dia tidak menyebutkan elemen masyarakat yang dimaksud.

”Kita semua berpandangan sama bahwa kemajuan yang telah dicapai Surabaya di bawah kepemimpinan PDI Perjuangan sejak era Pak Bambang DH hingga Ibu Tri Rismaharini harus dilanjutkan. Tidak boleh Surabaya mundur lagi,” ujarnya.

Haries pun berjanji akan berjuang mewujudkan Surabaya sebagai kota kelas dunia dengan karakter keindonesiaan yang tak tercabut dari akarnya. ”Surabaya sebagai kota dengan besaran ekonomi terbesar kedua di Indonesia harus terus tumbuh, maju meroket, dengan tak ada satu pun rakyat kecil, kaum marhaen, yang ditinggalkan,” tandasnya. (bm)