HMI dan GMNI Kota Semarang Geruduk DPRD Jateng Suarakan Penolakan Kenaikan BBM

oleh -157 Dilihat
oleh
Puluhan massa HMI dan GMNI kota Semarang melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Jateng

SEMARANG, PETISI.CO – Puluhan massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) kota Semarang menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD provinsi Jawa Tengah, Jalan Pahlawan kota Semarang, Kamis (1/9) pukul 13.30 WIB.

Aksi tersebut dilakukan sebagai respon atas adanya isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Selain menyoal isu kenaikan harga BBM bersubsidi, unjuk rasa yang dilakukan juga berkaitan dengan kenaikan tarif listrik dan mafia migas.

Kalau Pemerintah tetap menaikkan harga BBM bersubsidi, ucap salah satu orator dari atas mobil komando, maka akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, terutama masyarakat kelas menengah ke bawah dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang belum sepenuhnya pulih akibat terpaan Covid-19.

Terlihat puluhan mahasiswa datang dengan membawa sejumlah spanduk aspirasi berisi penolakan kenaikan BBM, mafia tanah dan tarif dasar listrik.

“Bisa kita lihat kondisi saat ini ya, kita baru saja menghadapi pasca Covid, tiba-tiba kita dihadapkan dengan kenaikan BBM, listrik naik, saya rasa kalau isu ini dinaikkan akan memberikan dampak buruk khususnya pada perekonomian masyarakat kebawah,” ucap Ketua Umum HMI Kota Semarang, Ilham Rosyid Hasibuan.

Menurutnya rencana kenaikan BBM ini akan semakin menyusahkan masyarakat karena negara Indonesia baru saja menghadapi Covid -19. Kalau memang kenaikan BBM tetap dilaksanakan, lanjutnya, maka Pemerintah dianggap tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat.

Ada enam tuntutan yang disuarakan dari pengunjuk rasa diantaranya menolak kenaikan BBM, menolak kenaikan tarif dasar listrik, berantas mafia tambang dan migas, tunda pelaksanaan RKUHP dan perbaiki pasal-pasal yang bermasalah, tuntaskan kasus pelanggaran HAM dan reformasi Polri.

Dalam aksi yang berlangsung hingga sore tersebut sempat diwarnai ketegangan antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian yang melakukan penjagaan karena diduga adanya provokasi dari salah satu massa yang diduga penumpang gelap. Namun berkat kesigapan petugas, penumpang gelap tersebut berhasil diamankan. (lim)

No More Posts Available.

No more pages to load.