Jatim Diguncang Gempa 6,1 SR, Tiga Orang Meninggal dan Puluhan Rumah Rusak

oleh -88 Dilihat
oleh
Peta gempa bumi di Jatim, Sabtu siang.

SURABAYA, PETISI.CO – Gempa bumi mengguncang sejumlah kawasan di Jawa Timur (Jatim), tepat pukul 14:00:15 WIB, Sabtu (10/4/2021). Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan 6,7 SR yang terupdate 6,1 SR tersebut berpusat di 90 km barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 km.

Atas kejadian ini, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan duka yang mendalam. Pasalnya, sejauh ini, dilaporkan sejumlah daerah kab/kota yang terdampak. Hingga petang ini, dilaporkan ada korban meninggal baik di Lumajang maupun di kab Malang.

“Sampai petang ini, laporan yang sampai ke kami, ada warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari, Kab. Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading, Kab. Malang karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan ada lagi yang dilarikan ke rumah sakit,” katanya, Sabtu (10/4/2021) petang.

Menurutnya, ada beberapa kab/kota yang terdampak kuat dari gempa yang terjadi. Yang paling parah ada di Kab. Malang, tepatnya di Kecamatan Dampit dan Jabung, Kab. Lumajang terutama di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo serta Kabupaten Blitar terutama di Kecamatan Wates dan Binangun.

Dari data yang telah dihimpun BPBD Jatim, ada 3 orang meninggal, banyak rumah rusak baik ringan, sedang maupun berat, baik di Kab. Lumajang, Kab. Malang maupun Kab, Blitar. Semua sedang pendataan sambil evakuasi warga.

Sampai pukul 17.30 WIB, yang terlaporkan dari Malang ada 4 rumah rusak di Desa Kemiri, 1 rumah rusak berat di Desa Sidorejo, 15 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak ringan di Desa Gunung Jati,  3 rumah rusak di Desa Agrosari, 3 rumah rusak di Desa Kemantren, 2 rumah rusak di Desa Gadingkembar, dan 1 rumah rusak di Desa Sidomulyo.

Selain itu, ada rumah sakit dan puskesmas yang dilaporkan mengalami kerusahakan. Seperti RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat.

Untuk itu, hingga kini, Gubernur Khofifah menyebut bahwa seluruh pihak, Forkopimda Jatim bersama tiga Bupati terus melakukan koordinasi. Gerak cepat dan tanggap atas terjadinya bencana dilakukan secara simultan.

Tim BPBD kab/kota dan juga dari BPBD Jatim langsung turun ke titik-titik yang membutuhkan reaksi tanggap kebencanaan dan evakuasi. Begitu pula relawan TAGANA sudah berada di lokasi.

“Kita sudah mengirimkan tim untuk turun langsung ke titik-titik yang mengalami dampak parah. Agar segera dilakukan pengamanan, dan juga evakuasi. Ada tim dari BPBD kabupaten kota, juga dari provinsi yang kini ada di lokasi-lokasi terdampak untuk tanggap kebencanaan,” paparnya.

Tidak hanya itu, BPBD Jatim akan menerjunkan tim untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian jika dibutuhkan bagi korban yang mengalami kerusakan bangunan yang berat. Area pengungsian ini dikoordinasikan langsung oleh masing-masing bupati yang daerahnya terdampak.

“Saya, Kapolda, Pangdam, dan tiga Bupati yaitu Bupati Malang, Bupati Lumajang dan Bupati Blitar, serta kepala daerah sekitarnya akan rapat secara virtual untuk mengkoordinasikan tentang dampak dan tanggap bencana gempa ini. Besok insya Allah saya ke lokasi. Yang jelas, evakuasi dan pendataan hingga kini terus kita lakukan,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada, namun jangan takut berlebihan. Kewaspadaan harus dilakukan guna mengantisipasi jika ada gempa susulan.

Saat gempa tersebut terjadi, Gubernur Khofifah menyebut dirinya sedang ada kegiatan di Islamic Center Surabaya. Ia pun mengaku turut mengalami dampak getaran gempa.

“Kita berdoa bersama agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan, dan Jawa Timur diberi keselamatan oleh Allah SWT. Semua saya harap tetap waspada namun jangan panik,” tuturnya.

Berdasarkan informasi BMKG, gempa ini termasuk gempa menengah dan disebabkan karena aktivitas subduksi. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.