Jelang Bulan Ramadhan, Pedagang di Surabaya Sambat Pasar Sepi

oleh -124 Dilihat
oleh
Ilustrasi, salah satu sudut pasar

SURABAYA, PETISI.CO – Memasuki Bulan Suci Ramadhan sejumlah pedagang di dua lokasi Pasar di Kota Surabaya mengeluhkan sepinya pembeli yang datang. Tak hanya sepi pembeli,  beberapa harga kebutuhan pokok juga terpantau mulai merangkak naik.

Alim (55), seorang pemilik toko sembako yang ada di Pasar Sopoyono mengatakan, tokonya sudah lama sepi pembeli, tidak seperti bulan puasa di tahun-tahun sebelumnya.

“Mau puasa itu biasanya ramai, tapi ini kok malah sepi, kira-kira sudah lebih dari seminggu sepinya,” kata Alim, Rabu (22/4/2020).

Sementara, harga sembako sendiri yang mengalami kenaikan untuk saat ini, hanya pada gula saja, sedangkan harga telur justru mengalami penurunan.

“Gula itu biasanya Rp 10.000/kg tapi sekarang ini Rp 18.000/kg, kalau telur turun jadi Rp 25.000/kg jadi Rp 22.000/kg,” jelasnya.

Ditemui di tempat yang sama, Imam Wahyudi (41) seorang pedagang ayam potong juga menerangkan, harga daging ayam juga merangkak naik. Ditambah dengan sepinya permintaan pembeli, sehingga untuk saat ini ia lebih sering melayani pelanggannya.

“Harganya daging ayam itu Rp 25.000/kg tapi sekarang ini naik jadi Rp 28.000/kg. Kalau yang beli itu pelanggan saja, untuk rumah tangga sepi,” terangnya.

Sementara itu, Maisaroh (53) seorang pedagang sayuran di Pasar Pucang mengatakan, suasana pasar memasuki Bulan Ramadhan tahun ini sangat berbeda, jumlah pembeli sangat menurun. “Sepi sebulanan, sekarang mau puasa tapi gak rame, sepi gitu. Pembeliku ya turun, awalnya se sekitar 12 orang per hari terus sekarang cuma lima orangan aja,” katanya.

Menurunnya jumlah pembeli membuat Maisaroh memutuskan untuk memangkas jumlah ketersedian barang dagangannya.

“Kalau normal sih kulakannya bisa 10 kiloan tapi situasi gini ya aku kurangi jadi 3-5 kiloan aja. Mudah-mudahan cepat selesai coronya supaya pasar bisa balik normal lagi kaya dulu,” ungkapnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.