Jelang Iduladha PD Rumah Potong Hewan Bakal Terapkan Prosedur Protokol Kesehatan

oleh -74 Dilihat
oleh
Plt PD RPH Kota Surabaya, Bela Bima.

SURABAYA, PETISI.CO – Jelang hari raya Iduladha PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya akan menerapkan prosedur protokol kesehatan saat pelaksanaan kegiatan penyembelihan hewan kurban.

“Kalau yang di rumah potong hewan, semua prosedurnya mengikuti prosedur Covid-19. Dalam arti, satu nanti kita bagi orangnya, maksudnya kita bagi blocknya biar ada psychal distancing di situ (RPH),” kata Pelaksana tugas (Plt) PD Rumah Potong Hewan, Bela Bima di kantornya Jalan Pegirian, Kecamatan Semampir, Selasa (7/7/2020).

Jika pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada tahun-tahun sebelumnya dapat dihadiri oleh penyumbang bersama keluarganya. Namun, hal tersebut tidak bisa dilakukan pada saat ini.

“Berbeda dengan tahun lalu, orang yang melaksanakan qurban potong sapi di sini satu keluarganya diajak. Kalau sekarang gara-gara ada Covid-19 ini nanti cuman perwakilan,” ucapnya.

Artinya, lanjut dia, setiap satu hewan qurban hanya bisa didampingi oleh 1-2 perwakilan penyumbang. “Minimal 1 sapi satu perwakilan, maksimal 2. Karena syariatnya harus disaksikan,” jelasnya.

Nantinya, pihak RPH juga akan bekerjasama dengan pihak Puskesmas dan Kepolisian untuk melakukan screening kepada siapa saja yang akan memasuki area RPH, selama proses pemotongan hewan qurban dilakukan.

Sedangkan untuk makin memassifkan penerapan protokol kesehatan itu, pihak RPH hanya akan mengizinkan panitia dan pemilik hewan kurban masuk ke dalam area penyembelihan.

“Hal itu juga berlaku sama nantinya untuk orang-orang yang jualan sapi di luar juga, nanti dikasih protokolnya sepeti itu,” terangnya.

“Justru kita memberikan usulan kepada Pemkot Surabaya. Karena kita sudah bikin aturan terlebih dahulu di sini, kita pakai surat edaran Kemenag (Kementrian Agama) dan protokol dari Gugus Tugas Covid-19 Pusat itu jadikan satu. Lalu kita simpulkan untuk jadi SOP (Standart Oprasional Prosedur) pemotongan kita,” tambah Bela.

Dalam upaya meminimalisir penumpukan, maka warga diimbau agar tidak melaksanakan pemotongan hewan qurban serentak dalam sehari. Lantaran, penyembelihan sendiri bisa dilakukan setelah hari H.

“Kita imbau untuk masyarakat jangan hanya potong hari pertama, ada yang namanya Hari Tazrik. Ada 3 hari setelah hari H, karena kalau gak salah qurbannya jatuh hari Jumat. Sabtu, Minggu, Senin sebenarnya masih boleh potong,” jelasnya.

Kapasitas di RPH sendiri dalam sehari bisa menampung sekitar 400 pemotongan. Akan tetapi, mengingat situasi pandemi seperti saat ini, kapasitas yang disediakan hanya sekitar 100 pemotongan saja dalam per hari.

“Kita jatah 100 lagian kan Covid-19 untuk membatasi orang-orang juga dan supaya imun mereka (petugas penyembelih) tidak turun, mangkanya satu hari 100. Hari pertama sampai hari ke empat 100,” kata dia.

Bagi warga yang akan membeli hewan qurban, pihak RPH sendiri telah mempersiapkan mekanismenya melalui jalur daring. Namun, pihaknya masih mengizinkan jika ada orang-orang yang akan datang secara langsung untuk melakukan pembelian.

“Ketimbang qurban tidak ada kepercayaan, tidak sah repot juga toh. Kita sediakan daring. Nanti ketika ada customer datang kita sediakan bilik sterilisasi. Jangankan di Indonesia, semua negara beradaptasi seperti in. Menjauhi supaya tidak jadi kluster baru,” tutupnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.