Jelang Pilkada, Gubernur Jatim Wanti-Wanti Patuhi Protokol Kesehatan

oleh -75 Dilihat
oleh
Didampingi Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim, Gubernur Khofifah memberikan keterangan pers.

SURABAYA, PETISI.CO – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada Desember mendatang, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mewanti-wanti agar penerapan protokol kesehatan tidak boleh menurun sedikitpun.

Guna mencegah timbulnya klaster Pilkada, Khofifah meminta pihak-pihak terkait untuk memperhatikan teknis kampanye hingga proses pemungutan suara secara mendetail. Bahkan, Paslon (Pasangan Calon) diminta agar melakukan kampanye dengan menyertakan atribut yang bisa mengajak masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan.

“Saya mengimbau para paslon supaya membuat atribut-atribut kampanye yang isinya mengajak untuk patuh pada protokol kesehatan. Seperti ajakan bermasker, cuci tangan dan jaga jarak,” katanya usai memberi ceramah di Apel Dansat TNI di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya (9/9/2020) pagi.

Selama ini, Khofifah mencontohkan selama gowes bersama penyintas Covid-19 di 3 kota/kabupaten, atribut yang digunakan sambil berkeling adalah masker dan kaos yang berisi ajakan “pakai masker”. Format serupa diharapkan bisa menginspirasi paslon untuk kampanye sekaligus bersama melawan Covid-19.

“Seperti saat saya gowes bersama penyintas Covid-19 tiga minggu terakhir ini, kita terus berkeliling sambil membagi masker dan mengedukasi masyarakat,” tuturnya.

Menurutnya, melalui penggunaan atribut-atribut kampanye semacam ini, bisa menjadi momen untuk membangkitkan industri dan UMKM yang bergerak di atribut pilkada. Potensi ini sangat besar, mengingat pilkada akan dilaksanakan secara serentak di 19 kab/kota di Jatim dengan total 19.938.656 pemilih.

Ke-19 wilayah ini, Khofifah menyebut sebagai wilayah yang besar. Sehingga, penggunaan atribut protokol kesehatan selama kampanye bisa menjadi angin segar bagi UMKM di setiap daerah.

Hal ini bisa menjadi salah satu ikhtiar bersama dalam menjaga perekonomian namun tidak menurunkan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan.

“Dengan demikian, kita bisa mendapatkan format pilkada yang bisa menyeimbangkan gas dan rem, dimana kesehatan tetap terjaga dan ekonomi khususnya industri atribut bisa berjalan,” pungkasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.