Jelang Ramadhan, Gawagis Nusantara Ajak Umat tak Terprovokasi People Power

oleh -68 Dilihat
oleh
Gus Maksum (kanan berdiri) foto bersama kiai sepuh.(dok)

SURABAYA, PETISI.CO – Seluruh umat Islam diminta tak terpancing ajakan people power yang disuarakan Habib Rizieq Shihab. Kondisi Indonesia saat ini sangat damai dan aman sehingga tidak ada urgensinya melakukan people power.

“Saya kira tidak ada urgensinya (people power). Kondisi saat ini jelas berbeda dengan tahun 1998 atau tahun 1966 saat keluarnya Supersemar dimana Soeharto dan Soekarno jatuh akibat gerakkan rakyat,” kata Ketua Forum Silaturahmi Gawagis Nusantara, KH Maksum Faqih dalam siara persnya, Selasa (23/4).

Sebelumnya dalam sebuah video yang viral di media sosial, Rizieq Shihab mengajak masyarakat khususnya umat Islam bersatu melakukan people power guna mengganti rezim. Rizieq mengatakan, people power merupakan gerakkan konstitusional dan pernah dilakukan saat menjatuhkan Soekarno dan Soeharto.

“Saat ini Indonesia saat ini sangat stabil, tidak ada ketegangan. Ketertiban masyarakat juga terjaga. Begitu juga toleransi antar umat dan masyarakat juga terjamin sehingga tidak ada alasan untuk melakukan people power,” Gus Maksum, sapaan akrabnya.

Untuk menjaga persatuan bangsa, putra KH Abdullah Faqih, Langitan, Tuban ini, menegaskan, para kiai dan ulama sepuh di Jatim juga telah bersatu. Mereka yang saat pemilihan presiden mendukung pasangan calon 01 dan 02 juga telah bertemu paska pilpres.

Bersatunya para kiai dan ulama pendukung 01 dan 02 di Jatim juga telah ditindaklanjuti dengan upaya untuk menggerakkan santri meredam situasi di bawah sehingga paska pilpres kondisi masyarakat bisa kembali tenang.

“Kiai-kiai sudah mencoba meredam situasi. Dua kubu yang selama ini berbeda telah bertemu sudah mulai tenang sudah mulai menyatu, mulai kembali lagi pada tugas masing-masing mengayomi, menjaga umat dan membimbing masyarakat,” paparnya.

Apalagi, saat ini menjelang bulan ramadhan sehingga umat Islam diimbau untuk lebih menjaga diri dan tidak terprovokasi dengan ajakan-ajakan yang berpotensi memecah belah persatuan umat dan ketenangan bangsa.

“Jelang Ramadhan ini, mari kita lebih fokus beribadah mendekatkan diri pada Allah. Lebih baik kita sambut Ramadhan yang penuh keberkahan ini dengan hati yang tenang jangan mudah terprovokasi,” kata Gus Maksum. (bm)