SURABAYA, PETISI.CO – Jelang sidang putusan Mas Bechi oganisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) gelar aksi doa lintas agama di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Jalan Arjuno no 18, Kamis (18/11/22).
Sekjen PCTA, Ismu Samsudin dalam keteranganya ia mendoakan dan kejayaan kebaikan bangsa Indonesia demi tegaknya hukum berkeadilan.
“Kami datang di Pengadian Negeri Surabaya dengan harapan agar hukum di Indonesia bisa berjalan dengan jujur dan adil sebagai juga berharap para penegak hukum di Indonesia bisa menjadi pelopor penegakan hukum untuk massa hari yang datang hari ini sekitar 300-400 massa yang datang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Malang.
“Kita mendukung semua, supaya hakim berani memutuskan hati nurani,” terangnya.
Sementara itu Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Moch Fakih menjelaskan personil sebanyak 253 yang disiagakan guna pengamanan sidang MSAT dalam kasus dugaan pencabulan terhadap santri Pondok Pesantren Majma’al Bahrain Shiddiqiyah, Jombang akan disidangkan, Kamis (17/11/22).
Sidang terhadap terdakwa MSAT ini mengadendakan pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sidang tersebut dilaksanakan di Pengadilan Negeri Surabaya, Polrestabes Surabaya melaksanakan pengamanan agar sidang berjalan aman dan lancar.
“Personel kami siagakan di sekitar lokasi Pengadilan Negeri Surabaya baik di dalam maupun di luar,” tuturnya.
Personel yang berjaga diminta untuk tetap mengedepankan pola preemtif dan preventif selama melaksanakan pengamanan dari Polda Jatim, Dalmas, Brimob serta dari Polsek jajaran Polrestabes Surabaya siagakan untuk kendaraan-kendaraan rantis berjaga yang tidak diinginkan.
“Jika memang ada massa aksi, kami meminta anggota terus memberi himbauan pada massa aksi agar melaksanakan aksi secara damai dan tertib,” jelasnya.
Untuk arus lalu lintas di Jalan Arjuno kita masih menggunakan kedua lajur masih bisa berjalan.
“Untuk masyarakat yang akan melintas dijalan Arjuno dihimbau berhati-hati juga bersabar dikarenakan ada aksi demo,” ucapnya.
Pihaknya melaksanakan pengamanan ini agar sidang bisa berjalan lancar dan kondusif. Anggota akan ditempatkan di beberapa lokasi untuk mencegah adanya pengunjung yang memaksa masuk ruang sidang.
“Kami siagakan anggota di dalam maupun depan ruang sidang,” terangnya. (rif)
