JSP XVI Menjelajahi 9 Situs dan Candi, Belajar Sejarah

oleh -555 Dilihat
oleh
Melepas lelah, malam hari di tengah hutan. Tampak Nehemia bersama Surya Shindu Pati, salah satu pendiri JSP.

SURABAYA, PETISI.COSetelah pemerintah melonggarkan pemakaian masker, direspon positif oleh Komunitas Jelajah Situs Pawitra (JSP). Perkumpulan pecinta alam, sejarah dan budaya itu, akan melaksanakan kegiatan JSP XVI, pada 2-3 Juli 2022 mendatang.

Kegiatan sosial itu rutin diselenggarakan sejak 9 tahun silam. Bertujuan mengedukasi peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan umum.

Nehemia

JSP yang ke 16, mengambil jalur pendakian Kedungudi. Peserta akan diajak mengenali sedikitnya sembilan situs dan candi. Peserta juga diajak berdiskusi yang dikemas dalam Jogong Budaya bertema “Jalur Kuno”.

Diketahui di Gunung Penanggungan yang disebut juga Pawitra (gunung suci) banyak peninggalan sejarah. Berupa ratusan situs dan candi yang dibangun leluhur di gunung yang dikelilingi empat perwarah. Yaitu gunung Bekel, Sarah Klopo, Kemuncup, dan Gajah Mungkur.

Ketua Pelaksana JSP XVI, Nehemia, merasa bersyukur. Bahwa kegiatan yang biasanya digelar dua kali dalam kurun waktu setahun sempat tertunda. Akan tetapi respon peserta masih sangat baik.

“Terbukti begitu pengumuman ditayangkan di medsos, langsung diserbu peserta yang mendaftar,” kata Nehemia, Senin (28/6/2022) kepada awak media.

Dikatakan, animo peserta sangat mendorong semangat panitia. Sudah melakukan survei lokasi dua kali, mempersiapkan tempat kemping. Memperjelas jalur pendakian dengan memasang rambu. Ini semua untuk kenyamanan peserta selama mengikuti kegiatan.

Karena kegiatan ini digunung, Nehemia berharap peserta membawa bekal pendakian. Terutama air, jaket dan sebagainya.

“Saya yakin peserta JSP tidak melanggar aturan yang dibuat panitia. Antara lain menghormati peninggalan leluhur, tidak merusak alam dan apalagi mengotori dengan sampah,” jelas Nehemia sembari mengucap salam Lestari Hutan Rumah Kita. (pri)

No More Posts Available.

No more pages to load.