BATU, PETISI.CO – Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru Tahun 2022 dilaksanakan di Halaman Mapolres Batu, Kecamatan Junrejo Kota Batu, Selasa (1/3/2022).
Apel tersebut dipimpin oleh Kepala Kepolisian Resor Batu AKBP I Nyoman Yogi Hermawan selaku Inspektur Upacara.
Yogi menjelaskan bahwa, berdasarkan anev (analisa dan evaluasi) pelaksanaan operasi keselamatan tahun lalu, pelanggaran dan kecelakaan lalulintas mengalami peningkatan yang signifikan.
“Berdasarkan hasil anev pelaksanaan operasi keselamatan tahun lalu baik pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikan, dimana untuk laka lantas mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebanyak 73% sedangkan pelanggaran naik hampir 100% hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas selama masa pandemi ini covid 19 sehingga masyarakat lebih memperhatikan protokol kesehatan dibandingkan aturan lalu lintas di jalan raya” tutur yogi.
Kemudian Yogi juga menyampaikan, operasi tersebut menargetkan pengemudi ranmor yang menggunakan HP saat mengemudi, pengemudi ranmor yang masih dibawa umur, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm SNI, mengemudikan kendaraan dengan dipengaruhi oleh alkohol, melawan arus, pengemudi yang tidak menggunakan safety belt dan gangguan-gangguan nyata yang menimbulkan penularan covid 19.
Operasi kewilayahan dengan sandi Operasi Keselamatan Semeru tahun 2022 ini dilaksanakan selama 14 hari terhitung mulai tanggal 1 sampai 14 Maret 2002 dengan mengedepankan satuan lalu lintas Polres Batu.
“Operasi kewilayahan yang dilakukan di tengah wabah covid 19 ini untuk lebih mengutamakan cara bertindak yang persuasif humanis terhadap pelaku pelanggaran lalu lintas dan protokol kesehatan untuk membiarkan masyarakat tertib berlalu lintas serta mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” ucap Yogi.
Orang nomor satu di Polres Batu itu juga menyampaikan amanat dari Kapolda Jatim yang berisi lima poin penting yang perlu ditekankan
“Pertama melaksanakan deteksi dini aksi dan intervensi terhadap seluruh potensi kerawanan terkait kamsel dan penyebaran covid-19, kedua melaksanakan kegiatan edukasi kamseltibcar lantas pada masyarakat, ketiga melaksanakan koordinasi secara intens dengan berbagai pihak, kemudian menjaga kesehatan dan tetap pedomani protokol kesehatan, yang terakhir meningkatkan kewaspadaan dalam melaksanakan tugas,” pungkasnya. (adi/eka)
