Kapores Jember kawal 5000 Milenial ke Puncak MRSF di Suramadu

oleh -88 Dilihat
oleh
Kapolres Jember Akbp. Kusworo Wibowo .SH. S.I.K . MM. turun langsung mengawal 5000 personil dari SMK 5 Jember

JEMBER, PETISI.COPuluhan ribu kaum milenial berkumpul di Jembatan Suramadu provinsi Jawa timur guna mengikuti giat puncak  milenial road safety festival yang digelar Kepolisian Daerah Jawa Timur, Minggu (17/3/2019).

Kapolres Jember Akbp. Kusworo Wibowo .SH. S.I.K . MM. turun langsung mengawal 5000 personil dari SMK 5 Jember menuju Kota Surabaya untuk mengikuti puncak acara MRSF tepatnya di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).

Ratusan ribu peserta  dari 39 polres se Jawa Timur, membanjiri jembatan sepanjang 5,4 kilo meter . Kepolisian Resort (Polres) Jember mengirimkan sebanyak 5.000 peserta milenial pada puncak  even spektakuler Polda Jatim

Kepada awak media Kusworo mengatakan, hari Minggu ini di jembatan Suramadu Polda Jatim beserta jajaran mengadakan kegiatan Milenial Road Safety Festival (MRSF) yang dihadiri ratusan  ribu generasi milenial di Jawa Timur. Untuk Kabupaten Jember menghadirkan sekitar 5000 milenial.

“Angka kecelakaan lalu lintas mayoritas diderita oleh para generasi milenial, dengan ini kita mensosialisasikan, mendeklarasikan bagaimana generasi milenial cinta lalulintas, tertib lalu lintas. Karena kita ketahui bahwa kecelakaan lalu lintas itu diawali oleh pelanggaran lalu lintas. Sehingga kita meminimalisir pelanggaran maka diharapkan kecelakaan bisa ditekan, insya Allah bisa ditiadakan,” jelasnya.

Lebih lanjut Kusworo menerangkan, respon daripada milenial Jember saat diajak menghadiri puncak MRSF di Suramadu semua exited, bergembira dan selain berjalan bersama dari Surabaya menuju Madura  ditampilkan pula atraksi dari sepeda motor, jetski, kendaraan roda 4 dan para artis. Sehingga generasi milenial bisa menikmati Jembatan Suramadu,” tutur Kapolres.

Tak hanya kampanye soal keselamatan berlalu-lintas, Festival tersebut juga mengusung kampanye gerakan anti-hoaks yang diserukan langsung oleh Kapolda Jatim.  “Tujuannya mengkampanyekan gerakan berlalu-lintas aman dan tertib karena kecelakaan lalu lintas bermula dari pelanggaran, korbannya kebanyakan generasi muda usia 16 hingga usia 30 tahun,” pungkasnya. (eva)