BONDOWOSO, PETISI.CO – Kasus dugaan penyimpangan penyaluran bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) Tahun anggaran 2017-2018 di Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Bondowoso terus dilakukan penyelidikan.
Berdasarkan keterangan Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bondowoso, Puji Triasmoro, penyidik telah memeriksa sejumlah Kepala Desa, kelompok tani (Poktan), dan penyuluh pertanian lapangan (PPL), terkait laporan bantuan Alsintan berupa handtraktor roda dua dan traktor roda empat yang diduga fiktif.
“Penyidik kejaksaan sebelumnya menarik laporan terhadap bantuan Alsintan tersebut dari masyarakat,” sebut Kajari dihadapan sejumlah wartawan, Selasa (21/2/2023), di Kejari Bondowoso.
Kejaksaan, jelas Puji, sudah mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan (SP2), atas kasus ini pada tanggal 15 Februari 2023. Saat ini sedang berjalan.
“Kasus ini sudah naik ke tingkat penyidikan, nanti perkembangannya akan disampaikan melalui press release dengan menghadirkan rekan-rekan wartawan,” jelasnya.
Sementara ini, kami meminta kepada masyarakat tetap tenang. Apalagi ketua DPRD Bondowoso mendukung penuh bahwa perkara ini untuk diusut tuntas. Kita fokuskan penyidikannya pada traktor roda empat dulu. Untuk handtraktor roda dua menyusul.
“Kami Kejari Bondowoso meminta masyarakat untuk tenang dan percayakan penanganannya kasus ini kepada penyidik kejaksaan,” kata orang nomor satu di Kejari Bondowoso itu.
Ketika ditanya soal ketua DPRD, Wabup dan sng yang dituding bermain bantuan Alsintan tersebut?. Secara diplomatis Kajari Bondowoso, mengungkapkan, bahwa pemeriksaan masih berjalan.
“Kami belum bisa menjawab pertanyaan rekan-rekan wartawan, sebab, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan,” tandasnya.
Untuk diketahui, puluhan bantuan Alsintan berupa Handtraktor dan Traktor tersebut dari Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian atas Kementerian pertanian sumber dananya APBN 2017-2018. (tif)
