Kasus Shalfa, Gubernur Jatim: Pelatih Harus Bertanggung Jawab

oleh -157 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah merangkul Shalfa usai keduanya bertemu di Gedung Negara Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menemui atlet senam, Shalfa Avrila di Gedung Negara Grahadi, Senin (2/12/2019). Dalam pertemuan itu, Khofifah mendengar langsung persoalan yang dihadapi pesenam yang dicoret dari tim pelatnas senam SEA Games Indonesia.

Usai pertemuan, Khofifah menjelaskan kalau benar menjadikan tes keperawanan sebagai pertimbangan utama sehingga Salfa dipulangkan dari pelatnas SEA Games, maka pelatih tersebut segera bertanggung jawab. Dia harus meminta maaf kepada atlet yang bersangkutan.

“Saya minta tolong (kepada) pelatih, kalau betul melakukan itu, segeralah meminta maaf. Saya tidak ingin ada trauma baru yang muncul bagi adik-adik junior seperti Shalfa ini,” katanya kepada wartawan.

Menurutnya, masalah yang dihadapi Shalfa adalah olahraga. Yang diukur prestasi. Di dalam proses pembinaan atlet, ada proses pembinaan kedisiplinan dan pembinaan karakter. Tetapi indeks prestasi itu tetap menjadi indikator utama yang menentukan masuk tidaknya seorang atlet dalam pemusatan latihan, baik nasional (Puslatnas) maupun daerah (Puslatda).

Namun, jika ada faktor lain di luar prestasi yang kemudian dijadikan alasan utama untuk mendegradasi seorang atlet dari Puslatnas, itu tidak dibenarkan.

“Kalau karena indeks prestasi seorang atlet tidak bisa dilanjutkan, fine. Itu kewenangan cabor, kewenangan persatuan olahraga bersangkutan. Ini menjadi kritik dan koreksi, dunia olahraga kira perlu pembenahan,” jelasnya.

Kuasa Hukum Shalfa Avrila, Imam Mokhlas menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan menyampaikan pengaduan kepada gubernur disertai dengan bukti-bukti yang sudah disiapkan. “Kalau misalnya pihak Persani mau memberikan klarifikasi, kami siap. Kami siapkan bukti-buktinya,” ujarnya.

Respons keras sebelumnya juga sudah disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. Dia memastikan menindak tegas pelatih bila memang terbukti menjadikan alasan keperawanan dalam degradasi Shalfa.

Sebelumnya, pihak Pengurus Besar Persatuan Senam Seluruh Indonesia (PB Persani) juga sudah memberikan klarifikasi. Alasan pemulangan Shalfa karena indisiplin dan kurang fokus. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.