Ditemukan Gumpalan Darah dan Lebam di Tubuh Korban
PONOROGO, PETISI.CO – Teka-teki penyebab kematian Muhamad Mulyono (35) warga Dusun Warung, Desa Bedi Wetan Kecamatan Bungkal, mulai terkuak. Ini diketahui dari keterangan Didik Harijanto, SH, kuasa hukum keluarga korban.
Kepada petisi.co, Didik mengaku Senin (26/2) tadi pagi, ia bersama team pengacara keluarga korban diberitahu perihal hasil outopsi. “Sepintas kami membaca hasil pemeriksaan outopsi menyebutkan adanya luka lebam dan gumpalan darah di beberapa tubuh korban. Ini disebabkan terkena benda tumpul,” ungkapnya.

Bagian tubuh yang mengalami luka, imbuh Didik, kepala bagian atas, belakang telinga, leher, punggung dan pantat. “Kalau dalam catatan forensik banyak luka dan lebam lainnya. Bahkan hasil pemeriksaan lainnya masih menunggu hasil laboratorium,” terangnya.
Masyarakat Ponorogo, khususnya warga Kecamatan Bungkal, sampai saat ini masih menunggu kabar pasti penyebab kematian Mulyono, yang dikenal sebagai muadzin di lingkungannya ini. Polres Ponorogo yang menangani kasusnya, dan telah memeriksa belasan saksi, namun hingga kini belum juga memberikan keterangan pers kepada awak media, terkait hasil outopsi terhadap mayat korban pada Jumat, 9 Februari silam.

Diketahui, sejumlah kejanggalan dalam insiden Bedi Wetan yang menjadi catatan media diantaranya, kondisi kedua kaki dan tangan korban terikat tali plastik di belakang tubuh. Usai divisum keluarga tidak dipersilahkan memandikan mayat korban. Bahkan keluarga dilarang membuka kain kafan. “Jane kulo kalih sederek-sederek nggih teng rumah sakit. Nanging mboten angsal ngedusi. (sebetulnya saya dan famili juga ada di rumah sakit. Tapi saya tidak boleh memandikannya),” tutur Yateni ayah korban saat ditemui petisi.co di rumahnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ponorogo, AKP Rudi Darnawan, dikonfirmasi petisi.co, Senin (26/2) malam ini, ia mengatakan pihaknya sejauh ini masih melakukan penyidikan. “Saat ini kami masih melakukan penyidikan,” katanya. (rib)