BONDOWOSO, PETISI.CO – Di tengah pandemi ini, Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga survei sejumlah industri kecil wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Tujuannya, guna meningkatkan perputaran ekonomi serta untuk menembuskan produk industri kecil menengah pada level pemasaran exporting.
Kedatangan mereka disambut baik oleh jajaran Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Sabtu (20/2/2021).
Usai melakukan survei di sejumlah industri, staf ahli bidang hubungan antar Lembaga Kemendes PDTT, Samsul Widodo, menyarankan agar pihak Pemerintah Daerah terlebih dahulu membangun sebuah platform kesatuan untuk semua industri yang ada.
“Saya pikir Pemerintah Pusat selayaknya mendukung industri kecil semacam di Bondowoso ini,” jelasnya.
Saya keliling kemarin seharian dan melihat kopi, beras organik, tembakau dan pasir kucing. Itu semua sudah sangat layak kualitasnya.
“Jadi semuanya industri di Bondowoso ini sudah layak untuk di ekspor,” katanya.
Sementara Kepala Diskoperindag Bondowoso, Sigit Purnomo, mengaku akan berupaya keras untuk kesegeraan kerjasama dengan pihak exporting.
“Ini semata untuk, pengembangan lebih luas atas pemasaran produk-produk kita. Kemudian membenahi setiap aspek yang kurang sempurna,” katanya sambil mengimbuhkan, dengan demikian, kami berharap dalam waktu dekat pemulihan ekonomi dalam masa pandemi ini dapat segera tercapai.
Untuk diketahui, sejumlah industri di Bondowoso yang disurvei rombongan Kemendes PDTT tersebut, meliputi produk kopi di Kecamatan Sumber Wringin, beras organik di Kecamatan Wonosari, pasir kucing di Kecamatan Tenggarang dan tembakau di Kecamatan Tamanan. (tif)
