Kemensos Sambangi Nenek Rukmi Tulungagung

oleh -126 Dilihat
oleh
Kemensos saat menyambangi Nenek Rukmi Tulungagung
Keluarga dan Warga Bersikukuh Merawat di Rumah

TULUNGAGUNG, PETISI.CO
Atas viralnya kabar kondisi Nenek Rukmi (81) warga Desa Ringinpitu, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung menyita perhatian banyak pihak. Salah satunya juga menjadi perhatian Kementerian Sosial (Kemensos).

Staff Kemensos dan perwakilan UPT Sentra Terpadu RS Prof dr Suharso Surakarta berkunjung ke Tulungagung untuk melihat secara langsung kondisi Nenek Rukmi, Jumat (19/05/2023) siang.

Kedatangan tim gabungan itu menindak lanjuti atas viralnya kabar Nenek Rukmi yang rumahnya dijual anak tirinya, dan kini memilih tinggal dalam sehari hari di teras rumahnya.

Nenek Rukmi mengalami gangguan kesehatan karena tidak bisa berjalan dan mengalami trauma psikisnya.

Dengan melihat kondisi Nenek Rukmi, tim gabungan berkeinginan untuk mengevakuasi Nenek Rukmi ke psikiater di Rumah Sakit Surabaya maupun Surakarta, namun niat ini ditolak oleh anak angkat dan warga sekitar.

Hal ini diakui oleh anak angkat Nenek Rukmi, Solikah (35).

Solikah mengatakan, keputusan membawa Nenek Rukmi keluar dari rumahnya itu bukanlah pilihan yang tepat saat ini.

Karena menurutnya, Nenek Rukmi merasa masih memilki hak atas rumah itu walaupun faktanya rumah itu sudah dijual oleh anak tirinya kepada orang lain.

“Kami memang yang sepakat untuk merawat Nenek Rukmi di sini saja, seperti biasanya,” ujarnya.

Dirinya (Solikah) bersama dengan warga sekitar sepakat untuk tetap merawat Nenek Rukmi di rumah seperti biasa.

Sebab menurutnya, selama ini dirinya dan warga sudah secara rutin merawat keseharian Nenek itu.

“Nenek Rukmi memang seperti itu, kalau ndak ada orang ya biasa saja, tapi kalau banyak orang ya memang meracau seperti itu, ngomong apa saja,” jelasnya.

Sementara itu, Dokter UPT Sentra Terpadu RS Prof dr Suharso Surakarta, Ismiyatun mengatakan, kondisi Nenek Rukmi mengalami tekanan psikologis yang harusnya mendapatkan penanganan dari psikiater secara mendalam.

Tetapi, dengan adanya permintaan dari keluarga dan warga sekitar maka pihaknya pun tidak bisa berbuat banyak.

“Seharusnya memang mendapatkan perawatan di rumah sakit, tapi keluarga sudah kita edukasi dan kita bujuk tetapi tidka berhasil,” ungkapnya.

Dikarenakan tidak bisa mengevakuasi Nenek Rukmi untuk mendapatkan perawatan atas kondisi kejiwaannya ke rumah sakit, tetapi pihaknya tetap berkoordinasi dengan Pemkab Tulungagung. Agar, selalu ada pemantauan dan pengawasan untuk memastikan kondisi kesehatan Nenek Rukmi.

“Tentu akan kita koordinasikan soal itu, dengan Pemkab setempat dan pihak terkait lainnya,” pungkasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.