Kepala LAN RI Apresiasi BPSDM Jatim Kembangkan Kurikulum Pelatihan berbasis CorpU SDGs

oleh -111 Dilihat
oleh
Kepala LAN RI, Adi Suryanto sambutan di acara penutupan PKN Tingkat II Angkatan IV di BPSDM Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – Beragam inovasi yang diwujudkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim kembali menuai apresiasi. Kali ini, inovasi yang tengah dikembangkan, yaitu pengarusutamaan SDG’s sebagai basis pengembangan SDM.

Apresiasi itu disampaikan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Dr Adi Suryanto4 kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan IV di BPSDM Jatim, Jumat (10/6/2022).

Adi mengapresiasi langkah BPSDM Jatim yang telah menjalin kerjasama dengan SDGs Center Universitas Airlangga sebagai satu lompatan yang bisa dijadikan pedoman di tempat lain. BPSDM Jatim selalu menjadi contoh lembaga pelatihan lain dalam hal inovasi.

“Pada momentum ini, kami memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi bagi Gubernur Jatim dan Kepala BPSDM Jatim yang telah menyelenggarakan PKN-II dan senantiasa menjadi contoh bagi lembaga pelatihan lain,” ujarnya.

Menurutnya, BPSDM Jatim selalu menciptakan inovasi sehingga terjadi perkembangan dan selalu ada yang baru. Semua itu, karena dukungan pimpinan, yakni Gubernur Jatim yang sangat konsen terhadap pengembangan SDM aparatur.

“Pak Aris ini orangnya kalem, tapi usil. Ada saja yang baru, kreatif namanya. Mengambil SDG’s untuk pengembangan diklat salah satunya,” ucapnya.

Pengembangan diklat ini, lanjutnya, sesuatu yang luar biasa. Karena di tempat lain menerapkan CorpU masih tahap persiapan, diskusi, kebijakan nasionalnya juga belum disusun. BPSDM Jatim sudah lari duluan. “Memang seperti itulah Jatim,” ujar Adi.

Komitmen Gubernur Khofifah terhadap pengembangan SDM, diakui Adi, telah ada sejak pihaknya menjadi Menteri Sosial. LAN RI kerap melakukan kerjasama dengan Gubernur Khofifah untuk dijadikan sebagai narasumber pelatihan.

“Kami yakin, BPSDM Jatim akan terus menjadi percontohan dengan komitmen Gubernur Khofifah yang sangat tinggi terhadap pengembangan SDM,” tandasnya.

Adi juga menyampaikan apresiasinya terhadap widyaiswara BPSDM Jatim sebagai fasilitator peserta PKN yang telah melakukan pendampingan cukup lama.

“Bersyukur, atas pendampingan itu semua peserta  lulus. Bahkan predikat pesertanya  memuaskan hingga sangat memuaskan. 20 orang lulusan PKN-II mendapat predikat sangat memuaskan.,” tuturnya.

Peserta PKN-II, tambahnya, telah menempuh empat bulan untuk belajar tentang kepemimpinan. Pihaknya berharap, setelah selesai PKN ini ASN mampu menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin perubahan.

“Satu langkah keluar dari gedung ini, kawan-kawan (lulusan PKN II) memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin perubahan. Apapun yang dilakukan akan diikuti, gerak-gerik, tutur kata, perilaku, kebijakan, akan diikuti. Karena posisi peserta PKN II adalah pemimpin,” tegasnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mendorong terwujudnya percepatan inovasi birokrasi menuju birokrasi berkelas dunia dengan standar kompetensi, talent, efektifitas serta produktifitas serta kekuatan kepemimpinan pada birokrasi.

Khofifah juga mengusulkan agar secara nasional pencapaian SDG’s di integrasikan pada pembangunan bahkan sebagai arus utama pembangunan. Sehingga setiap pembangunan akan memiliki keterkaitan dengan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan serta untuk Intuk Indonesia ditambah menjadi 18 terkait akses pemberdayaan desa.

“Karena kita ini beragam suku, agama, adat maka saya ingin penerapan SDGs pada seluruh program inovasi dan kepemimpinan pada birokrasi tidak meninggalkan dan tidak membuat ada yang tertinggal atau ada yang merasa ditinggalkan pada tiap prosesnya,” ungkapnya.

Mengacu data IMD World Talent Ranking 2019, pada Global Talent Ranking ASEAN, Indonesia berada pada peringkat 41. Sehingga penting untuk membangun penguatan dan sinergitas dari seluruh kerja-kerja yang telah dilakukan birokrasi pemerintahan baik kerjasama secara horisontal maupun vertikal.

“Kalau ada yang bisa memberikan sudut pandang baru bisa dicoba untuk diimplementasikan. Kalau memang kurikulumnya belum bisa masuk secara nasional, mungkin bisa diterapkan bagi Jatim dulu,” paparnya.

Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menambahkan, PKN-II yang berlangsung selama 101 hari itu tercatat 60 peserta terdaftar mengikuti pelatihan. Detailnya, 24 orang berasal dari luar Provinsi Jatim, 29 orang peserta dari Kab/Kota di Jatim dan 7 orang peserta Pemprov Jatim.

Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penandatanganan tujuh kerjasama baru yang dijajaki oleh BPSDM Jatim. Meliputi penandatanganan Nota kesepakatan Pemprov Jatim dengan BNN RI, penandatanganan PKS antara BPSDM Jatim dengan SDGs Center UNAIR.

Selanjutnya, juga ditanda tangani PKS antara BPSDM Jatim dengan Badan Diklat Prov. Gorontalo, PKS antara BPSDM Jatim dengan BKD Kabupaten Kediri, PKS antara BPSDM Jatim dengan BKPSDM Kabupaten Nganjuk, dan yang terakhir PKS antara BPSDM Jatim dengan BKD Kabupaten Trenggalek. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.