BANGKALAN, PETISI.CO – Pasca pengumuman kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertalite, Solar dan kenaikan harga BBM non subsidi, Pertamax, Sabtu (03/09/2022) pukul 14.30 WIB, memicu demonstrasi penolakan harga BBM.
Ratusan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMIl) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gedung DPRD, Jalan Halim Perdana Kusuma Bangkalan, Senin (05/09/2022).
Para Demonstran beranggapan bahwa kenaikan harga BBM akan membuat hidup masyarakat kian sulit. Massa aksi juga membawa keranda mayat bertuliskan “Turut berduka cita atas matinya aspirasi rakyat”.
Dalam aksi demonstrasi tersebut, orator aksi dengan lantang berteriak, “Kami menolak naiknya harga BBM, apalagi sekarang masyarakat masih tengah berjuang untuk memulihkan ekonomi mereka pasca pandemi”.
Mengetahui kedatangan massa aksi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangkalan, Muhammad Fahad didampingi oleh Dandim 0829/Bangkalan, Letkol Inf Syarifuddin Liwang S.I.P, Danlanal Batuporon, Letkol Laut (P) Machfud Efendi M.TR.Hanla. CHRMP dan Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono SH, SIK, MH menemui peserta aksi demonstrasi.
Menanggapi tuntutan para demonstran, Ketua DPRD Bangkalan beserta Wakil Ketua DPRD dan perwakilan Komisi di DPRD Kabupaten Bangkalan sepakat dengan apa yang menjadi tuntutan pendemo.
Oleh karena itu, pihaknya akan melanjutkan tuntutan massa aksi tersebut ke DPR- RI. Bahkan pihaknya ikut menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM bersama-sama dengan massa aksi.
“Kami sepakat dengan massa aksi, kami juga sudah menyatakan sikap bahwa kami juga sepakat dengan tuntutan pendemo,” ujar Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad.
Usai menyampaikan aspirasinya, para demonstran membubarkan diri dengan tertib. (san)
