Khawatir Terjadi Gelombang Kedua Covid-19, Pemprov Jatim Diminta Perpanjang PSBB

oleh -78 Dilihat
oleh
dr Windhu Purnomo saat memaparkan data penyebaran Covid-19 di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) diminta untuk memperpanjang masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

PSBB selama 14 hari dinilai tidak cukup untuk menangani penyebaran virus Corona (Covid-19) di tiga daerah tersebut. Meski, di Gresik dan Sidoarjo sempat mengalami flat pertumbuhan kasus Covid selama 10 hari PSBB diterapkan.

“Dalam rapat Kamis malam, kami meminta ibu Gubernur untuk memperpanjang PSBB. Minimal 28 hari hingga satu bulan. PSBB selama 14 hari tidak cukup,” kata tim advokasi PSBB dan Surveilands Covid-19 FKM Unair, dr Windhu Purnomo kepada wartawan di Grahadi, Jumat (8/5/2020) malam.

Dijelaskan, dari sudut pandang epidemiologi, sebagian besar pola penularan Covid-19 secara global lebih dari dua minggu. Hanya 30 persen orang terjangkit Covid-19 yang mengalami masa inkubasi virus selama 14 hari.

Selebihnya, baik dengan gejala maupun tidak ada gejala bisa lebih dari 21 hari hingga satu bulan. “Di Gresik dan Sidoarjo, memang sempat flat pertumbuhan kasusnya. Tapi sangat riskan jika kemudian PSBB kedua daerah itu dihentikan,” ujarnya.

Menurutnya, kalau jumlah pertumbuhan kasus di suatu daerah masih flat selama dua minggu penerapan PSBB, lalu pemerintah mencabut kebijakan, maka ada risiko munculnya gelombang kedua.

Bila kurva kasus belum menunjukkan penurunan selama PSBB, dia menilai lebih baik PSBB diperpanjang. Dengan begitu, 14 hari pertama pelaksanaan PSBB bisa menjadi evaluasi.

“Melihat kondisi itu, PSBB memang seharusnya minimal 28 hari. Dua minggu untuk evaluasi. Tapi dari segi penularan kasus minimal 28 hari. Semoga dilanjutkan PSBB yang betulan, bukan PSBB abal-abal,” ungkapnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Heru Tjahjono menyatakan, Pemprov Jatim belum bisa mengumumkan keputusan tentang perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Hasil rapat semalam, belum diputuskan apakah PSBB di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik diperpanjang atau tidak. Tapi, berdasarkan data ini, ada kemungkinan (diperpanjang), dengan melakukan observasi dalam dua hari ke depan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui PSBB di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik sudah masuk hari ke-11 pada Jumat (8/5/2020) ini. Tinggal tiga hari lagi, tepatnya pada Senin (11/5/2020), PSBB seharusnya sudah berakhir.

“Berdasarkan data kurva kasus Covid-19 yang dikumpulkan oleh Tim Kuratif Gugus Tugas Jatim, angka penularan di tiga wilayah belum menggembirakan,” ungkap Sekdaprov Jatim ini.

Pemprov Jatim, lanjutnya, masih perlu mengobservasi perkembangan tren peningkatan kasus Covid-19 di tiga wilayah pelaksana PSBB. Setidaknya sampai H-2 atau H-1 sebelum berakhir masa PSBB.

“Kami tekankan lagi, PSBB ini untuk membatasi pergerakan manusia yang harus ditahan. Maka aturan seperti penggunaan masker, cuci tangan, dan di rumah saja harus diperketat,” katanya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.