Kick Off Sensus Penduduk 2020, Wali Kota Sutiaji Titip Sadarkan Protokol Covid-19

oleh -70 Dilihat
oleh
Sutiaji memakaikan masker kepada petugas lapangan Sensus Penduduk 2020.

MALANG, PETISI.CO – Setelah terbentuknya petugas sensus penduduk pada awal tahun 2020 lalu, Senin (31/8/2020) pemantapan petugas lapangan SP 2020 dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur  serentak secara virtual atau daring.

Bertema Kick Off Petugas Sensus Penduduk 2020 (SP 2020) Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyematkan rompi bersama-sama dengan Wali Kota dan Bupati se- Jawa Timur.

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menitipkan pesan kepada petugas pendata untuk menyadarkan masyarakat akan protokol Covid-19.

“Misi kita semua, sadarkan masyarakat, begitu masuk diingatkan bu/pak tolong kita memakai protokol Covid-19, ini titip pesan kami karena panjenengan langsung berhadapan dengan masyarakat,” ujarnya dalam vicon di NCC Kota Malang.

Kick Off Sensus Penduduk 2020 Kota Malang merupakan kelanjutan dari sensus penduduk yang diselenggarakan BPS secara online beberapa bulan lalu.

Kota Malang berada pada urutan ke-4 se Jawa Timur. Dimana sebanyak 36% masyarakatnya berpartisipasi dalam pengisian data yang dianggap dapat membantu sensus kedepannya yang dilakukan secara langsung.

“Kami berikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang telah melakukan secara mandiri untk mencatat dirinya sendiri yang telah dipandu oleh BPS,” ujar Sutiaji, Wali Kota Malang.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Malang menyampaikan dua hal mengenai pengumpulan data Sensus Penduduk 2020.

Yang pertama mengenai keuletan petugas pendata, menurutnya pendata harus jeli, sabar, dan telaten dalam aktualisasi data yang disajikan oleh pemberi data. Kemudian keterbukaan dari masyarakat kota malang dalam memberikan informasi, dimana Wali Kota Malang meminta masyarakat malang untuk memberikan informasi sebaik mungkin.

Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan satu data seperti apa yang diharapkan oleh Presiden Republik Indonesia.

Selanjutnya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dilakukan Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik secara offline merupakan pintu untuk merapikan seluruh data kependudukan yang akan membawa manfaat kedepannya.

“Basis yang sudah mengikuti SP online 6 jutaan paling tidak akan menjadi input awal. Trendnya digitalisasi akan terus dikembangkan sehingga verifikasi dan validisasi data relatif akan bisa lebih mudah dilakukan secara online pada akhirnya,” jelasnya.

Terakhir, Khofifah berharap Jawa Timur dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam SP 2020 ini. “Harapan Pak Presiden untuk punya satu data Indonesia ini luar biasa, pasti Jawa Timur juga harus memberikan kontribusi yang signifikan dalam hal ini,” ujarnya. (clis)

No More Posts Available.

No more pages to load.