Kini, Ponpes Raudlatul Ulum I Telah Berdiri di Suramadu

oleh -252 Dilihat
oleh
KH. Ahmad Hariri dari Gondang Legi, Malang menggunting pita menandai peresmian pondok pesantren Raudlotul Ulum I Suramadu.

BANGKALAN, PETISI.COMudahnya akses menuju kota besar, mengilhami para Dewan Pengasuh pondok pesantren Raudlotul Ulum untuk membangun dan mendirikan pondok pesantren sebagai benteng dan mercusuar ajaran yang akan masuk secara tiba-tiba. Pondok pesantren Raudlotul Ulum I Suramadu didirikan di Jalan H. Moh. Noer Desa Baengas, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, tepatnya di akses Suramadu sisi Madura tersebut diresmikan pada, Minggu (31/10/2021).

Ketua PC NU Kabupaten Bangkalan, KH. Makki Nasir dalam sambutannya mengungkapkan kegembiraannya atas diresmikannya pondok pesantren Raudlotul Ulum I Suramadu.

“Ini merupakan anugerah yang sangat besar bagi warga Bangkalan khususnya. Karena beliau (KH. Ma’ruf Khozin) seperti yang kita tahu, beliau adalah pakar Aswaja. Mudah-mudahan dengan berdirinya pondok pesantren ini menambah kekuatan kita didalam menjaga nilai-nilai luhur berdasarkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah,“ tuturnya.

Menurut KH. Makki Nasir, di era digital ini kami kesulitan sekali didalam mentranformasikan era manual ke era digital. Generasi kita adalah generasi digital, tentu butuh inovasi-inovasi didalam menjaga dan membentuk peradaban yang tidak keluar dari nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah, di sini dibutuhkan transformasi dari manual ke digital. Alhamdulillah KH. Ma’ruf Khozin mampu lewat berbagai kegiatan-kegiatannya, dengan inovasi-inovasinya mentranformasikan bahasa-bahasa manual ke bahasa digital.

Dengan didirikannya pondok pesantren Raudlotul Ulum I Suramadu ini, yang berada di akses Suramadu, ada pengawalan Ahlussunnah wal Jama’ah yang millenial. Sekali lagi, kami atas nama pribadi, juga atas nama PC NU Bangkalan mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas didirikannya pondok pesantren Raudlotul Ulum I Suramadu ini.

“Mudah-mudahan bermanfaat, tiada lain kita semua mengharapkan barokah para ulama-ulama kita terdahulu yang mampu menjaga betul nilai-nilai luhur islam Ahlussunnah wal Jama’ah di segala jaman sehingga sampai sekarang kita mengenal islam Ahlussunnah wal Jama’ah tidak keluar dari ajaran dan mentauladani Rosululloh Muhammad S.A.W,“ pungkas KH. Makki Nasir mengakhiri sambutannya.

Usai seremonial pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti pondok, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlotul Ulum I Suramadu, KH. Ma’ruf Khozin mengutarakan bahwa di Gondanglegi, Malang terdapat Pondok pesantren Raudlotul Ulum I.

“Kemudian beliau, KH. Abdurrahman berinisiatif mendirikan pesantren ini di Suramadu dan Alhamdulillah oleh Alloh dimudahkan, kami mendapat izin dari para kyai disini,” tuturnya.

Kyaitu Ma’ruf lantas melanjutkan, terkait dengan kurikulum, kami tetap mendahulukan kajian kitab klasik, kemudian juga perkembangan ilmu modern. Sebab kita tahu, pesantren itu ibaratnya adalah padepokan kung fu. Kalau artis Kung fu itu Cuma mengajarkan keindahan kang fu, tetapi dari artis-artis kung fu tidak ada yang melahirkan pakar kung fu.

Tempat melahirkan itu ya padepokan mereka. Demikian halnya pesantren. Pesantren itu adalah padepokan lahirnya santri-santri moderat. Ustad-ustad youtube itu tidak bisa melahirkan santri, hanya melahirkan follower. Pesantren melahirkan leader.

“Kami akan melanjutkan, Insyaallah atas pertolongan Alloh seperti pesantren-pesantren yang lain agar kemudian dari pesantren ini sebagaimana pesantren lainnya lahir leader-leader yang tentunya tidak hanya pembekalan ilmu, tetapi juga tentang teknologi media sosial, etika bermedsos dan lain-lain,” paparnya.

Harapannya, Madura ini tempat yang paling kuat berpedoman terhadap ajaran islam khususnya yang moderat, sementara akses menuju perkotaan begitu mudah. Maka jangan sampai semua yang ada di perkotaan itu masuk tiba-tiba tetapi paling tidak ada filternya, ada ikhtiarnya, sehingga yang betul-betul masuk adalah ajaran islam yang moderat kemudian yang di Syiar kan pula.

“Sekali lagi, karena ini sesuai dengan perencanaan ini adalah akses ke kota besar. Harapan kita menjadi semacam mercusuarnya disini agar kemudian para santri kelak terbekali dengan ilmu agama dan teknologi, Insya Allah,” harap KH. Ma’ruf Khozin mengakhiri. (san)

No More Posts Available.

No more pages to load.