Kohati HMI FISIP Unair Bedah Dunia Jurnalistik

oleh -229 Dilihat
oleh
Drs. Mahmud Suhermono, M.I.Kom. M.IP, Wakil Ketua PWI Jawa Timur Bidang Organisasi salah satu nara sumber

SURABAYA, PETISI.CO – Kohati (Korps HMI-Wati) Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Airlangga HMI Cabang Surabaya, menggelar webinar umum yang diselenggarakan melalui zoom dengan tema “Membangun Jurnalis Muda yang Kritis di Tengah Krisis Era Digital”,  Sabtu (06/08/22).

Dalam kegiatan ini  menghadirkan para pemateri profesional di bidang jurnalistik.  Mereka adalah Dr. Rohman Budijanto S.H M.H, mantan wartawan Jawa Pos  yang kini sebagai Staf Khusus Menko Bidang PMK dan Drs. Mahmud Suhermono, M.I.Kom. M.IP, Wakil Ketua PWI Jawa Timur Bidang Organisasi  dan Ketua MAPPILU Jawa Timur.

Webinar kali ini adalah merupakan program kerja dari Divisi Internal Kohati yang  diikuti seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa Kohati dan HMI Fisip  Universitas Airlangga. Dengan digelarnya webinar yang fokus terhadap bidang jurnalistik, bertujuan agar mahasiswa memiliki beragam insight atau pandangan mengenai peran strategi dan inovasi yang berkelanjutan bagi jurnalis muda dalam menghadapi tantangan perkembangan media di era digital.

Dr. Rohman Budijanto S.H M.H, mantan wartawan Jawa Pos saat memberi paparan.

Dr. Rohman Budijanto menjelaskan terkait munculnya paradoks di era kebebasan media.  “Dulu di zaman Orde Baru kebebasan media masih cenderung rendah dan banyak represi dari pemerintah maupun non pemerintah, beda dengan zaman sekarang, menurut standar internasional sudah masuk ‘sebagian bebas. Dengan adanya kebebasan ini munculah berbagai paradoks,”  ujar Rohman.

Menurut Rohman, hadirnya paradoks di era kebebasan media ini dapat dicirikan, seperti media yang bebas mengumpulkan informasi tetapi berita tersebut cenderung seragam, kecepatan informasi yang saling berkompetisi tetapi kebenaran terlambat datang, pilihan bebas terbuka tetapi orang-orang yang cenderung berkubu dan bebas mendalami segala fakta tetapi kedangkalan menjadi-jadi.

Sedang Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Jatim yang akrab disapa Maher (Mahmud Sehermono,red) menjelaskan secara detail fungsi pers tak lain sebagai media informasi, media pendidikan, kontrol sosial dan lembaga ekonomi.

Peserta webinar antusian mengikuti paparan dari nara sumber

Machmud juga memaparkan perbedaan media pers dan media yang bukan pers. Media pers biasanya sudah terverifikasi, detail dalam melakukan check and balance, dan cenderung berimbang dalam arti tidak terikat dalam keberpihakan.

“Sedang media non pers bercirikan sebaliknya, biasanya belum terverifikasi,  cenderung berpihak dan sangat rawan munculnya hoax,” ujarnya.

Mendapat pencarahan dari dua nara sumber tersebut, para peserta yang semuanya mahasiswa tampak aktif dalam mengajukan pendapat dan membuka diskusi degan para pemateri.(rindu)

No More Posts Available.

No more pages to load.