KONI Jatim: Porprov Bisa Menakar Potensi Atlet Daerah

oleh -75 Dilihat
oleh
Erlangga acungi jempol prestasi Siti Frisda Nuryantik

BOJONEGORO, PETISI.CO – Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung kagum atas prestasi yang diukir pelari cilik Bojonegoro Siti Frisda Nuryantik. Pelari berusia 13 tahun itu mampu mengalahkan pelari berusia di atasnya di nomor lari 5.000 m Porprov VI 2019.

“Kalau tidak ada porprov, sulit bagi kita menakar atlet daerah. Dengan porprov terlihat potensi-potensi atlet di daerah. Termasuk pelari Bojonegoro yang baru berusia 13 tahun,” katanya di Posko porprov Jatim VI 2019 di Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Lamongan, Minggu (7/7/2019).

Seperti diketahui, Bojonegoro menunjukkan keperkasaan di arena atletik Porprov VI 2019. Tiga atletnya menyabet medali emas, perak dan perunggu di satu nomor, yaitu lari 5.000 m putri.

Ketiga pelari Bojonegoro itu, Siti Frisda Nuryantik (13), Ira Nuryanti dan Lira Selviana. Hebatnya lagi, peraih emas nomor ini masih berusia 13 tahun. Rekannya, Ira Nuryanti berusia 19 tahun dan Lira Selviana berusia 15 tahun.

Ke depan, menurut Erlangga, atlet muda seperti Siti Frisda harus dibina lebih baik. Siti harus dilatih oleh pelatih yang berbasis sport science. Pelatih yang benar-benar menguasai teknologi.

“Sekarang tak bisa hanya mengandalkan bakat. Perancangan atlet harus di desain. Basisnya ya sport science dan hasilnya sudah terasa,” ujarnya.

Kalau pola pelatihan terbalik-balik, maka hasilnya tidak memuaskan. “Lalu mencari pelatih baru lagi, ilmu yang diberikan baru lagi. Itu tidak baik untuk pembinaan. Ke depan, saya ingin merefresh pelatih-pelatih di daerah,” tuturnya.

Apakah perlu KONI Jatim menarik atlet potensial itu ke puslatda, Erlangga menyebut tidak semudah itu dilakukan. Ada beberapa aspek yang jadi pertimbangan untuk membina langsung atlet dari daerah lain.

“Pertama, masalah sekolah atlet harus dipikirkan. Kedua, kerja sama dengan KONI daerah, pengkab/pengkot cabor dan orang tua atlet. Karena belum semua atlet itu dapat dukungan dari orang tuanya,” paparnya.

Selain itu, KONI Jatim juga melihat prestasi atlet yang bersangkutan di porprov. Jika prestasinya mampu mengalahkan atlet puslatda, maka bisa langsung menghuni puslatda.

“Minimal mendekati prestasi atlet puslatda, KONI Jatim akan menariknya ke program puslatda. Pola pelatihan di puslatda lebih komplit dan bagus dibanding di daerah,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.