Konsep Little Jogja Sambungkan Sejarah Diharapkan Jadi Daya Ungkit Ekonomi Kecamatan Panggul

oleh -179 Dilihat
oleh
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin didampingi Wabup Syah Natanegara Tinjau di wilayah Kecamatan Panggul

TRENGGALEK, PETISI.COBupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, kian mantab menyambungkan pertalian sejarah di Kecamatan Panggul dengan Jogja. Konektivitas akses jalan di pesisir selatan dimanfaatkan oleh Bupati Trenggalek itu bisa menjadi daya ungkit ekonomi.

Untuk itu fasilitas-fasilitas pendukung vital seperti rumah sakit dibangun di Kecamatan Panggul guna mendukung upaya ini.

“Sebenarnya kita tidak ingin lupa akan sejarah bahwa ada perjuangan Pangeran Mangkubumi di sini dan ada Raden Ayu Nitisari serta bapaknya Raden Mas Panji Nawangkung yang ikut berjuang sebelum berdirinya Keraton Yogyakarta,” ungkap Bupati Trenggalek dengan sapaan Mas Ipin saat melakukan Safari Infrastruktur dan Makaryo Ning Desa (Mening Deh), Rabu (1/2/2023).

Lanjut Bupati, kita juga tidak boleh lupa bahwa ketika agresi Belanda kedua, Jendral Sudirman menempuh perjalanan gerilya. Ini menandakan bahwa ketika itu Indonesia memiliki kekuatan sehingga Indonesia tidak dianggap telah habis karena semua pemimpin telah ditawan oleh pihak Belanda.

Maka perjuangan-perjuangan itu harus kita ingat. Dan saat pemerintahan Pak Jokowi dan dirintis oleh semua presiden sebelumnya, kita sudah membangun area-area jalur lintas selatan. Kalau tidak dihubungkan sejarahnya, jalan-jalan itu tidak termanfaatkan maka akan mubasir anggaran-anggaran pusat yang jumlahnya triliunan untuk membangun jalan tetapi tidak mengungkit perekonomian masyarakat.

Jadi tujuannya untuk memperkuat sejarah itu. Kemudian bila sejarahnya saling terhubung, harapannya konektivitas terkait wisata, budaya juga bisa terhubung, sehingga perdagangan-pun juga bisa semakin baik. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.

“Makanya fasilitas-fasilitas pendukung, seperti rumah sakit Panggul juga kita siapkan di sini agar Panggul benar benar menjadi kota yang meskipun administrasinya tidak otonom, dalam melayani publiknya bisa otonom. Tidak perlu masyarakat datang ke Trenggalek, 2 jam untuk mendapatkan pelayanan seperti masyarakat yang ada di sekitar kota kabupaten,” terang Bupati.

Camat Panggul Agus Dwi Karyanto, menyambut baik konsep Little Jogja di kecamatan yang dipimpinnya itu.  Harapannya dengan beberapa bangunan yang ada bisa menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ke Panggul. Artinya dengan adanya kunjungan ke Panggul bisa mendongkrak perekonomian masyarakat di Kecamatan Panggul.

“Konsep Panggul Little Jogja ini, fokusnya kita memberi daya tarik orang untuk datang ke Panggul,” terangnya.

Mengenai bangunan tugu yang dibangun, Agus menambahkan bahwasannya bangunan tersebut merupakan miniatur Tugu Golong Gilik di Jogja.

“Kita namakan Tugu 169 yang merupakan estimasi jarak antara Panggul dengan Jogja kalau kita lihat di Google Map.  Cuma 169 ini kita ingin artikan 1 itu Ketuhanan Yang Maha Esa, 6 itu rukun Iman dan 9 itu wali songo yang mengajarkan Islam di tanah Jawa,” imbuhnya.

Kemudian Kepala PKPLH, Muyono Piranata, menjelaskan mengawali pembangunan infrastruktur Little Jogja di Kecamatan Panggul ada 4 kegiatan.

“Kita mulai dengan pembangunan saluran dan trotoar. Kemudian Tugu Pal Putih yang ada di Jogja kita buat miniatur-nya di Panggul ini,” jelas Muyono.

Kemudian, lanjutnya, kita membangun 2 taman semacam taman sari yang ada di samping kantor kecamatan. Rencana kedepan kita akan meneruskan pembangunan pedestrian-nya pada PAPBD nanti.

“Jadi sepanjang ibu kota ini akan kita bangun pedestrian mirip di Malioboro,” tutup kepala dinas PKPLH itu. (pim/par)

No More Posts Available.

No more pages to load.