TUBAN, PETISI.CO – Kenakalan remaja di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, makin menjadi-jadi. Puluhan remaja konvoi dengan kendaraan roda dua sambil mengibarkan bendera serta blayer-blayer di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Menerima laporan dari warga yang merasa resah akan ulah puluhan remaja tersebut, Satuan Reserse Kriminal (Satreksrim) Polres Tuban berhasil mengamanakan 10 remaja di bawah umur, Jumat (19/4/2024).
Puluhan remaja yang sedang menuju tengah kota Kabupaten Tuban tempatnya di Jalan Re Martadinata di area sekitar SPBU Ndasen, Satreskrim Polres Tuban menemukan puluhan remaja tersebut.
Saat hendak diamankan puluhan remaja tersebut memberikan perlawanan dan kocar-kacir melarikan diri serta ada yang berusaha merusak mobil petugas dengan batang besi, mobil petugas hingga bagian lampu depan dan bember depan rusak serta pecah akibat hantaman bedan tumpul yang dibawa remaja tersebut.
Remeja yang bersembunyi di area sekitar SPBU Ndase berhasil diamankan 10 remaja yang masih di bawah umur dibawa ke Polres Tuban guna diberikan edukasi serta bimbingan yang nantinya akan diserahkan ke orang tuanya kembali.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Rianto mengatakan, rombogan adik-adik ini kurang lebih sekitar 60 kendaraan roda dua saat hendak dibubarkan ada yang berusaha merusak mobil petugas.
“Jadi tadi malam awalnya adik-adik ini rombongan beberapa puluh kendaraan diperkirakan 50 kendaraan lebih. Tadi malam ada itu kita lihat mobil petugas ada yang pecah itu juga ulah dari adik-adik ini, yang diamankan total 10 remaja untuk rombongan sendiri kurang lebih 60 motor,” papar AKP Rianto.
Rianto menambahkan untuk motif puluhan remaja ini dari informasi yang berhasil kami terima dari ke 10 remaja yang diamankan ialah ingin muncul ke tengah kota, mereka dari berbagai kecamatan yang ada di Tuban.
“Motifnya hanya untuk keluar ke kota dari kecamatan-kecamatan yang ada di Tuban itu hanya untuk ke tengah kota,” tambahnya.
Setelah menerima bimbingan serta edukasi dari Polres Tuban, 10 remaja tersebut dikembali ke orang tua dan diharuskan meminta maaf kepada ibu-bapak meraka yang hadir menjemput mereka. Selain itu orang tua dan anaknya diminta menanda tangani surat perjanjian tidak akan mengulangi perbuatan serupa kembali. (ric)
