Kuasai Debat Pamungkas, Pengamat: Ganjar Tawarkan Solusi Konkret Bukan Sekadar Angan-angan

oleh -302 Dilihat
oleh
Ganjar menjawab lugas pertanyaan salah satu capres dalam debat terakhir Pilpres 2024.

SURABAYA, PETISI.CO – Pengamat kebijakan publik dari Universitas Slamet Riyadi, Farco Siswiyanto Raharjo, menilai Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) yang paling menguasai permasalahan dalam debat kelima yang digelar KPU di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam.

Menurutnya, capres nomor urut 03 ini mampu menjawab pertanyaan dari panelis ataupun pertanyaan dari dua capres lainnya secara komprehensif. Gagasan Ganjar-Mahfud menjadi solusi konkret atas berbagai persoalan yang dikeluhkan rakyat, mulai dari sektor tenaga kerja, pendidikan hingga kesehatan.

“Seluruh gagasan yang disampaikan Ganjar bukan sekadar menawarkan aspek teoritis atau aspek yang bersifat angan-angan. Pak Ganjar Pranowo menyampaikan segala instrumen penyelesaian persoalan terkait kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dengan hal yang bersifat konstruktif,” kata Farco, Senin (5/2/2024).

Dia mencontohkan, misalnya terkait dengan isu kesehatan, Ganjar menyampaikan gagasannya tentang 1 Desa, 1 Faskes dan 1 Nakes. Ganjar dinilai mengetahui apa yang sangat dibutuhkan secara konstruktif untuk masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah, terluar tertinggal dan terdepan (3T).

“Nah, ini menjadi hal yang sangat solutif untuk menyesuaikan persoalan kesehatan. Selain itu, penanganan kesehatan yang sedang menjadi hal yang urgent terkait dengan stunting,” jelasnya.

Dia setuju dengan cara Ganjar melihat persoalan stunting. Bahwa, penyelesaian masalah stunting bukan hanya sebatas pemenuhan makanan bergizi bagi anak.  Namun, juga harus diperhatikan kondisi gizi anak semasa masih di dalam kandungan.

“Pemenuhan gizi sejak di dalam kandungan menjadi sebuah perhatian dan konsentrasi. Ini menjadi hal yang substantif bahkan sebelum pasangan itu akan menikah, maka dipastikan pemenuhan akan segala hal menuju dengan pernikahan baik itu fisiknya, kemudian kondisi psikisnya menjadi perhatian dan saya kira ini menjadi sebuah hal yang solutif yang ditawarkan oleh pasangan 03,” paparnya.

Ia juga setuju dengan program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana yang digagas Ganjar untuk menyelesaikan persoalan pendidikan. Program tersebut, diyakini bisa menjadi solusi menurunkan angka ketimpangan dan meningkatkan angka aksesibilitas terhadap pendidikan tinggi bagi masyarakat kurang mampu.

“Sehingga, dengan adanya 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi keluarga miskin tersebut, sehingga keluarga yang hidup miskin dan anak yang menjadi sarjana tadi dapat menopang kehidupan keluarganya sehingga lebih sejahtera,” ujarnya.

Ganjar dalam debat, juga berkomitmen akan menghentikan liberalisasi pendidikan. Sehingga, ke depan pendidikan bukan lagi menjadi bisnis-oriented, tetapi service-oriented yang memastikan setiap warga negara mempunyai akses pada pendidikan tinggi.

Begitu juga dengan solusi konkret dalam mengatasi permasalahan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Ganjar Pranowo berkomitmen untuk melindungi dan memastikan pemenuhan hak para pekerja migran.

Ganjar-Mahfud akan memastikan keterjaminan WNI yang ada di luar negeri untuk mendapatkan akses pelindungan hukum yang jelas. Caranya dengan memaksimalkan fungsi kolaboratif lintas sektoral policymaker atau pemangku kebijakan dari tingkat daerah hingga pemerintah pusat.

“Saya melihat fungsi lintas sektoral, kerja sama lintas sektoral yang ditawarkan untuk melakukan konsentrasi, baik dari tingkat Pemda, melakukan kolaboratif dan komunikasi dengan pemerintah pusat baik itu kementerian luar negeri, kemudian kementerian tenaga kerja, batasan perlindungan tenaga kerja dan tenaga migran ini saya merasa menjadi hal yang solutif,” imbuhnya.

Pengamat Pendidikan, Retno Listyarti, juga memuji program yang dipaparkan Ganjar dalam debat terakhir Capres 2024. Ganjar mengaitkan pendidikan dengan kebudayaan yang unggul sangat luar biasa.

“Paslon 03 ini luar biasa ya, mereka sudah mengaitkan dengan kondisi yaitu negara. Nah sebenarnya antar pendidikan bisa dikaitkan dengan kebudayaan dan upaya maritim misalnya, bagaimana potensi maritim kita itu dibangun juga lewat pendidikan, researchnya,” katanya.

Diketahui, Ganjar memaparkan gagasannya untuk memajukan bidang pendidikan dan kebudayaan saat terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI). Dia mempunyai sejumlah program unggulan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Di antaranya adalah SMK Gratis Lulus Langsung Kerja, 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana, serta Internet Cepat Gratis dan Merata.

Di mana, dengan program pendidikan yang baik maka lulusannya akan mendapat pekerjaan yang baik pula dan gaji yang layak. Sehingga, anak dari keluarga miskin dapat keluar dari jerat kemiskinannya, dan mengangkat harkat dan perekonomian keluarga.

Mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut menyebut, untuk memajukan pendidikan harus dilakukan dengan pemberian akses, fasilitas, dan kurikulum yang baik, serta memerhatikan nasib guru dan pendidik. Tanpa itu semua, mustahil pendidikan di Indonesia akan menjadi labih baik dan maju.

“Kalau semua itu sudah baik, Bapak-Ibu, maka pendidikan dan kebudayaan mesti kita bangun bersama-sama. Akses pendidikan yang baik, lebih inklusi, kemudian kurikulum yang mantap, dan tentu saja fasilitas yang diberikan harus dapat memberikan akses terbaik untuk anak-anak didik kita, termasuk nasib guru dan dosen,” ucapnya.

Pembangunan pendidikan dan kebudayaan nantinya akan diikuti dengan memerhatikan isu kelompok perempuan dan penyandang disabilitas. Dalam hal ini, sekolah harus inklusif dan peserta didik, baik laki-laki maupun perempuan tidak mendapat perlakuan diskriminatif.

Setelah mendapat pendidikann yang bagus, keterampilan yang mereka dapatkan akan mendorong pada lapangan kerja atau pekerjaan yang baik pula, dengan upah yang layak. “Kemudian mereka akan bisa mendapatkan media yang bagus untuk mengembangkan diri,” ucapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.