Langganan Banjir di PBI, DPRD Surabaya: Pemkot Harus Tuntaskan

oleh -153 Dilihat
oleh
Catur (kiri) saat diundang Komisi C DPRD kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pada akhir tahun 2022, Walikota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan seluruh Kota Surabaya harus bebas dari genangan air. Hal itu seiring juga diharapkan dengan kepedulian seluruh warga dalam menjaga lingkungan dengan bersih.

Proyek pemanfaatan, juga perbaikan saluran air dan gorong-gorong pun telah digencarkan Pemkot Surabaya di tahun 2022. Dengan harapan, sesuai target Walikota Surabaya Eri Cahyadi, bahwa seluruh Kota Surabaya harus bebas banjir setelah melewati tahun 2022.

Sayangnya, berbeda untuk di Kota Surabaya bagian barat. Warga Surabaya Barat, khususnya di Kelurahan Babat Jerawat, diantaranya  Pondok Benowo Indah (PBI), Griya Benowo Indah (GBI), Kampung Babat Buran, selama ini  sering mengeluhkan genangan air yang membanjiri wilayahnya, terutama ketika intensitas curah hujan tinggi. Kondisi ini membuat warga resah dan mengadu ke wakilnya di DPRD Kota Surabaya.

Memprihatinkan, kondisi seperti ini terjadi di PBI saat intensitas hujan tinggi

Catur Anang Hutoyo,  salah satu tokoh warga Surabaya barat Kamis (02/03/2023)  ditemui para Anggota Komisi C DPRD Surabaya.

“Sudah bertahun-tahun jadi langganan genangan air dan belum ada penyelesaian. Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran selalu menjadi genangan air ketika curah hujan tinggi,”  ujar Catur yang juga Ketua RW 9 Kelurahan Babat Jerawat, Kamis (02/02/2023).

Meskipun  sudah ada perhatian dari Pemkot sebelumnya untuk mengatasi genangan, namun belum dapat menuntaskan secara keseluruhan.

Catur mengatakan, genangan air selalu terjadi di wilayah RW 09, dan RW 14, kemudian RW 01 di Kampung Babat Buran. Genangan air pun pernah mencapai ketinggian antara 25 meter hingga 30 meter.

Sebelumnya juga telah beberapa kali dilakukan survey oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Tata Kota. Namun, menurut Catur belum ada realisasi untuk menyelesaikan, juga menuntaskan genangan air yang sering kali membanjiri ketika curah hujan tinggi.

“Sudah bolak-balik disurvey, namun belum ada penyelesaian. Jika curah hujan tinggi, Kampung Babat Buran pasti terlebih dulu tergenang air. Karena datarannya lebih rendah dan menjadi hilir hingga ke arah Benowo Romokali Sari,” jelas pria yang pernah mengabdi hampir 30 tahun di SCTV ini.

Kondisi genangan air di  Gapura RW 14.

Hasil dari laporan Catur usai ditemui para Anggota Komisi C DPRD Surabaya mengatakan, bahwa akan segera memanggil para OPD-OPD terkait. Termasuk Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, juga Dinas Pekerjaan Umum yang berada dalam naungan Pemerintah Surabaya.

“Hasil pertemuan singkat tadi bersama para Anggota Dewan Komisi C termasuk dengan Pak Endy Suhadi, akan memanggil dinas terkait untuk mencarikan solusi secara keseluruhan dan menuntaskan permasalahan itu,” terang Catur yang juga ketua organisasi keagamaan Islam di Kecamatan Pakal.

Terpisah, Endy Suhadi Anggota Komisi C DPRD Surabaya membenarkan adanya pengaduan dari Catur Anang Hutoyo, yang juga mewakili warga dari Pondok Benowo Indah, GBI, dan juga dari Kampung Babat Buran.

Endy pun merasa kaget jika selama ini di wilayah Pondok Benowo Indah, GBI, dan di Kampung Babat Buran belum ada perhatian signifikan dari Pemkot, untuk menyelesaikan dan menuntaskan permasalahan genangan air yang kerap kali melanda ketika curah hujan tinggi.

Namun, menurut Endy, secara teritorial tidak mungkin bisa menyelesaikan permasalahan genangan air secara satu persatu di wilayah tersebut, jika tidak ada intervensi dari Dinas Pekerjaan Umum.

Endy Suhadi, Anggota Komisi C dan juga Ketua Fraksi Gerindra DPRD Surabaya

Endy berujar, harus ada normalisasi yang berkaitan dari hulu ke hilir di wilayah tersebut. Hal itu dikarenakan ketika curah hujan tinggi, jalanan pasti terendam dan tak terlihat lagi.

“Tidak mungkin mengakomodir satu persatu keluhan warga di setiap RT/RW masing-masing terkait genangan air. Maka saya usulkan harus secara keseluruhan dengan melakukan normalisasi sekalian,” ujar Endy yang juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Surabaya ini.

“Yo percuma nek dandani nanggung mas (Percuma jika perbaikan setengah-setengah dan harus tuntas sekalian, red),” imbuh Endy dengan akrabnya, ketika dikonfirmasi oleh wartawan petisi.co.

Endy sama sekali tidak dapat membayangkan jumlah warga yang terdampak, terutama ketika genangan air melanda sewaktu curah hujan tinggi di wilayah tersebut.

“Coba bayangkan berapa KK, dan berapa warga yang terdampak jika genangan air melanda sewaktu curah hujan tinggi? Dan ini harus segera dituntaskan. Sedangkan menurut Walikota Surabaya menargetkan bahwa Kota Surabaya harus sudah bebas banjir, dan ini harus segera direalisasikan,” tegas Endy.

Endy Suhadi bersama para Anggota Komisi C DPRD Surabaya lainnya berjanji, bahwa dalam waktu dekat akan memanggil para dinas terkait untuk segera menuntaskan masalah ini.

Legislator Gerindra ini optimis, bahwa Pemerintah Surabaya seharusnya mampu menyelesaikan dan menuntaskan permasalahan ini. Agar dikedepannya Kota Surabaya harus sudah benar-benar bebas dari genangan air, sesuai instruksi dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi.

“Seharusnya mampu kok. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Pemerintah Surabaya untuk menuntaskan hal ini. Mohon do’anya saja, dan nanti dalam waktu dekat akan kami panggil para dinas-dinas terkait untuk menyelesaikan hal ini secara keseluruhan,” pungkas Endy Suhadi, selaku Anggota Komisi C dan juga Ketua Fraksi Gerindra di DPRD Surabaya.(riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.