Lewat Dzikir Kebangsaan, Gubernur Khofifah Berharap Jatim Bangkit dan Pulih Lebih Cepat

oleh -110 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah memotong nasi tumpeng di acara tasyakuran HUT Kemerdekaan RI ke-77 di halaman Grahadi

SURABAYA, PETISI.CO – Rasa syukur atas kemerdekaan menguat seiring doa dan dzikir kebangsaan yang dilangitkan ratusan warga Jatim dari berbagai elemen di Gedung Negara Grahadi, Minggu (14/8/2022) malam.

Majelis dzikir ini dihadiri oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Dankodiklatal, Forkopimda Jatim, PWNU Jatim, PW Muhammadiyah Jatim, MUI Jatim, PW LDII Jatim, Dewan Masjid Jatim.

Gubernur Khofifah bersama Forkopimda Jatim ‘Muluk’ Bareng Tumpeng Merah Putih di halaman Grahadi

Kebersamaan itu diperkuat pula dengan hadirnya personel TNI dari tiga matra, AD, AL, AU dan Polri yang membacakan ayat suci Al Qur’an dan sari tilawah. Hadir pula KH Dr. Reza Ahmad Zahid dari Pondok Pesantren Lirboyo Kediri memberikan tausiyah kebangsaan, KH D Zawawi Imron serta majelis sholawat Riyadhul Jannah.

Doa dan dzikir kebangsaan tersebut semakin syahdu karena diiringi dengan tarian sufi yang gerakannya senantiasa berputar berlawanan dengan arah jarum jam.

Tidak hanya itu, keguyupan yang khidmat dalam doa dan dzikir menysukuri nikmat kemerdekaan juga disemarakkan dengan tradisi tumpengan. Bukan tumpeng biasa, ada sebanyak 77 tumpeng disiapkan dengan bendera merah-putih di atasnya.

Secara khusus Gubernur Khofifah melakukan pemotongan tumpeng merah putih tersebut bersama Dankodiklatal serta Forkopimda Jatim. Yang kemudian dilanjutkan dengan ‘muluk’ bersama tumpeng merah putih alias makan tanpa menggunakan sendok.

Hal tersebut juga diikuti oleh para tamu undangan yang hadir. Semua tamu duduk melingkar. Setiap sepuluh orang mengelilingi satu tumpeng untuk disantap bersama.

Tradisi muluk tumpeng bersama ini menambah guyup rukun seduluran seluruh warga Jatim yang bersatu dalam acara doa dan dzikir kebangsaan yang digelar Pemprov Jatim memperingati HUT Ke 77 Kemerdekaan RI.

“Ini tradisi kita setiap tasyakuran. Semoga dengan bersyukur seperti ini, Allah akan melipatgandakan nikmat kepada kita semua,” tutur gubernur Khofifah.

Kegiatan ini, menurutnya, dilakukan selain menjadi rangkaian HUT kemerdekaan juga merupakan sarana untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan. Harapannya, doa dan dzikir ini akan menjadi spirit Jatim untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari pandemi Covid-19.

“Sri Lanka yang sedang punya konflik internal hanya punya 2 suku. Afghanistan hanya punya 7 suku. Indonesia punya 714 suku. Berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa serta ihtiar dan do’a kita semua bangsa Indonesia bisa bersatu,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial RI itu mengatakan, berbagai ikhtiar dzahiriah sudah diusahakan. Termasuk apa yang diperjuangkan secara saintifik.

Hanya saja, melalui dzikir, ikhtiar akan lebih bermakna karena melibatkan Allah yang menjanjikan bahwa dengan berdzikir maka hati akan tenang. Jika hati tenang bekerja juga tenang kehidupan lebih tenang.

“Dengan berdzikir, hati kita tenang, Indonesia tenang, masyarakat Jatim dan seluruh rakyat bisa mengarungi kehidupan dengan tenang. Kalau rakyat, pemimpin, dan bangsa tenang, insya Allah pulihnya lebih cepat dan bangkitnya lebih kuat,” paparnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.