SIDOARJO, PETISI.CO – Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kab Sidoarjo menanggapi viralnya berita Kemenang Sidoarjo bagi-bagi seragam batik sebanyak 1500 buah. Berita tersebut hasil dari laporan masyarakat yang diterimanya beberapa hari yang lalu menyampaikan bahwa kain batik tersebut dijual belikan dengan harga Rp. 130 ribu/kain.
“Jika 1 baju atau kain seharga Rp. 100 ribu, berarti uangnya mencapai 150 juta tapi rasanya tidak mungkin seorang kepala atau pimpinan hanya membagikan secara gratis sebagai seragam,” ucap Bupati LIRA Sidoarjo, M. Nizar saat dikonfirmasi oleh wartawan.
Dalam kemasan batik tersebut, juga ada stiker yang bertuliskan pesan: “Bismillah, batik ini untuk seragam hari Kamis jika berkenan tapi kalau tidak berkenan juga tidak apa-apa dari bapak,” ucap Nizar.
Hal ini sebenarnya harus ada transparansi dalam penggunaan dana atau pengadaan baju batik tersebut.
“Apa betul baju batik itu dari kantong pribadi Kepala Kemenang, atau baju batik itu dari pihak lain yang akhirnya diakui dari Bapak. Kita tunggu aja kenyataan yang sebenarnya, Kejaksaan atau pihak dari Irjen Kemenag wajib turun untuk melakukan pemeriksaan,” pungkas Nizar.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo (Kemenag), M. Amir Sholehuddin, mengaku peduli terhadap PNS dan para pekerja non ASN di Kemenag Sidoarjo. Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak buah, dirinya membagikan sebanyak 1500 batik warna hijau yang peruntukanya dipakai khusus untuk hari Kamis.
“Pembagian batik hijau, pada hakekatnya mempersembahkan dari saya untuk seragam hari Kamis, saya sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo, berkeinginan pada hari Kamis ada kekompakan ada seragam yang sama,” ucap Amir, Senin (7/6/2021).
Peruntukan batik hijau yang dipakai pada hari Kamis, dibagikan ke pekerja di lingkungan wilayah kantor Kemenag Sidoarjo yang berada di Jl. Moginsidi 3 Desa Sidoklumpuk, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo, penyuluh Agama Islam non PNS yang masing-masing KUA 8 batik kepada 18 Kecamatan serta Modin yang ada di desa. (try)
