BONDOWOSO, PETISI.CO – Pemerintah Desa (Pemdes) Cangkring, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso, memanfaatkan Dana Desa (DD) melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk pengembangan ternak sapi.
Hal ini diketahui, BUMDes di desa tersebut, berhasil kembangkan unit usaha penggemukan sapi dan anakan dengan sistim Pedet atau bagi hasil.
Ketua BUMDes Cangkring Jaya, Dede, menjelaskan, usaha ini merupakan kerjasama dengan Kelompok Ternak setempat.
“Usaha penggemukan sapi dan anakan menjadi pilihan bisnis karena sebagian besar masyarakat Cangkring memiliki pengetahuan budidaya ternak sapi secara turun-temurun,” ujarnya, Rabu (15/2/2023).
Selain sektor pertanian padi, lanjut Dede, usaha ini mampu mendongkrak perekonomian warga desa.
“Berkat inovasi tersebut kini Desa Cangkring dikenal sebagai daerah sentra produksi ternak sapi,” katanya.
Lebih lanjut ia menegaskan, keberadaan BUMDes sejatinya yang mampu menjadi penggerak ekonomi masyarakat desa.
“Untuk itu, kami sebagai ketua BUMDes dituntut untuk terus berinovasi mengembangkan potensi kerakyatan,” sebutnya.
Ditanya prihal jumlah sapi saat ini yang dikembangkan?. Menurutnya, ada 13 ekor sapi. Sebagian ada di kandang komunal, dan sebagian lagi ada dikandang milik warga.
“Sapi betina yang sistim bagi hasil anakan ada di kandang warga yang memelihara. Sedangkan sapi jantan untuk penggemukan ada di kandang Komunal,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bondowoso, Haeriyah Yulianti, menjelaskan, Pemdes memang didorong agar memberdayakan kelompok warga untuk pengelolaan dana yang ada di BUMDes, baik itu kelompok tani maupun kelompok ternak.
“Dengan begitu, dana yang ada di BUMDes bisa berkembang pesat,” ringkasnya. (tif)
