TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Mayat laki-laki ditemukan mengapung di sungai Brantas masuk wilayah RT 04/RW 05, Dusun Kebonagung, Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan, Jumat (26/3/202) sekira pukul 08.15 WIB.
Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto, SH, melalui Paur Subbag Humas Polres Tulungagung IPTU Nenny Sasongko SH menyampaikan, berdasarkan keterangan saksi, penemuan mayat Mr X awalnya dari Nurngalim (NNG) yang sedang mencari rumput gajah untuk pakan ternak di pinggir aliran sungai Brantas.
Pada saat mencari rumput tersebut, saksi melihat sesuatu yang mengapung di pinggir sungai Brantas, dan setelah didekati ternyata sesosok mayat dengan posisi tengkurap, kepala di sebelah selatan.
“Setelah itu saksi Nurngalim memberitahu Anas yang berada di dekat lokasi. Dan selanjutnya Anas melaporkan kepada Perangkat Desa Buntaran dan Polsek Rejotangan,” kata IPTU Nenny.
Lanjut Nenny, setelah melapor ke Perangkat Desa Buntaran, saksi bersama dengan warga mengangkat korban ke pinggir sungai Brantas.
Dan ternyata yang mengapung tersebut seorang laki-laki, umur sekitar 39 tahun, mengenakan kaos kaki, kaos lengan panjang warna hijau di bagian dalam, kaos warna kombinasi merah dan krem lengan pendek dan tanpa celana.
“Selanjutnya, setelah anggota Polsek Rejotangan, Inafis dari Polres Tulungagung dan PSC RSUD. dr. Iskak Tulungagung datang, mayat yang tidak diketahu identitasnya tersebut dibawa ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk diidentifikasi,” imbuhnya, Jumat (26/3/2021) siang.
Tindakan yang dilakukan petugas, mendatangi TKP, mendata dan memintai keterangan saksi, mengamankan TKP, membuat Laporan Polisi, memintakan VER.
Korban ditemukan meninggal dalam keadaan tubuh sudah membengkak dan tidak diketemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban dibawa ke RSUD dr. Iskak untuk dilakukan Visum Et Repertum (VER).
“Selama pengamanan penemuan mayat di sungai Brantas di RT 04/RW 05, Dusun Kebonagung, Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan dan proses evakuasi berlangsung aman dan kondusif,” tandasnya. (par)
