Menuju Destinasi Wisata Budaya, Pemkot Surabaya Akselerasikan Revitalisasi Kota Lama

oleh -53 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya tengah melakukan penataan di kawasan kota lama untuk mempertahankan warisan sejarahnya. Proyek revitalisasi ini mencakup tiga zona utama: zona Eropa, Pecinan, dan Arab. Tujuan utamanya adalah mengintegrasikan setiap zona untuk menciptakan destinasi wisata budaya yang menarik bagi wisatawan.

Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, upaya penataan kota lama masih terus berlanjut. Dia menekankan pentingnya melestarikan cerita masa lalu kawasan kota lam. Ia juga memastikan bahwa warga Surabaya terus terlibat dalam pembelajaran sejarah.

“Insya Allah di akhir bulan Mei 2024, Pemkot Surabaya akan melakukan peresmian kota lama. Kota lama cukup luas, mulai dari Jembatan Merah yang masuk dalam kawasan Pecinan, lalu zona Eropa. Akhir Mei insya Allah sudah selesai semua,” kata Wali Kota Eri, Rabu (27/3/2024).

Wali Kota Eri berharap bahwa pada akhir Mei 2024, proses revitalisasi akan selesai dan kota lama Surabaya dapat diresmikan. Kawasan kota lama termasuk Jembatan Merah di Pecinan dan zona Eropa.

“Untuk mendukung akses ke kota lama, transportasi umum seperti Suroboyo Bus dan feeder Wira-Wiri Suroboyo telah disediakan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Iman Kristian mengatakan, kawasan pertama yang hampir selesai dikerjakan adalah zona Eropa yang berpusat di sekitar Taman Sejarah dan Jembatan Merah Surabaya.

“Di Taman Sejarah, kita sudah berproses untuk pembuatan konstruksi-konstruksinya. Estimasi bulan Mei 2024 sudah selesai semua yang berkaitan dengan Taman Sejarah. Serta, Jembatan Merah juga sudah selesai, tinggal penambahan sedikit ornamen,” kata Iman sapaak lekatnya.

Konstruksi yang tersebut salah satunya adalah menyediakan area mini SKG (Surabaya Kriya Gallery). Mini SKG itu akan menjadi wadah bagi produk UMKM, berupa merchandise tentang kota lama. Kemudian, menyediakan toilet, serta melakukan pemugaran area panggung Taman Sejarah.

“Panggung sebelumnya agak tinggi, kita bongkar panggung, kita turunkan, kita ingin memperlihatkan ada satu plaza yang lebar di sana. Ini yang tengah dikerjakan oleh DSDABM,” terangnya.

Lebih lanjut, DPRKPP bersama Disbudporapar Surabaya berencana akan membuat museum outdoor, serta memasang replika mobil AWS Mallaby. Sedangkan untuk pekerjaan yang telah tuntas adalah pemasangan papan dengan material kayu asli, serta memperbaiki railing Jembatan Merah.

“Konstruksi awalnya adalah kayu, sebelumnya sudah pernah dipasang granit motif kayu, cuma posisinya tidak tepat, sebentar sudah rusak karena materialnya terkikis. Perbaikan lainnya menyasar pedestrian tepi sungai. Dengan demikian, area tepi sungai akan semakin terlihat dari area Taman Sejarah,” ungkapnya.

Selanjutnya, memasuki zona Pecinan. Pemkot Surabaya terlebih dahulu telah meresmikan kawasan Kya-Kya di tahun 2023, yang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner khas Pecinan di Kota Surabaya. Saat ini, tengah dilakukan pekerjaan oleh DSDABM Surabaya di area pedestrian.  Yakni, pemasangan box sebagai tempat penyimpanan infrastruktur kabel utilitas di bawah tanah sehingga tidak mengganggu tampilan bangunan.

“Nanti juga sudah rapi, tampilan kawasan Pecinan akan berubah. Kita harap aktivitas ekonominya bisa lebih hidup. Lalu di sekitar area Pecinan kita akan bertemu dengan Jalan Panggung dengan Pasar Pabean, kita ada pekerjaan untuk penambahan kanopi di area pasar menggunakan membran, mengganti terpal yang dipasang pedagang,” kata dia.

Di Jalan Panggung sendiri, seluruh lampu hias akan diganti dengan penerangan lampu gantung dan lampu tempel di dinding. Sedangkan ornamen lampu hias sebelumnya akan dialihkan untuk dipasang di taman kota. Sehingga pedestrian akan lebih lebar dan nyaman bagi para pejalan kaki.

“Kita bergeser ke daerah Jalan Kalimas Timur, di sana adalah pedagang yang direlokasi dari Jalan KH Mas Mansyur. Arahan Pak Walikota akan dibuat Festival Kuliner di sepanjang Kalimas Timur, kita sudah tata sehingga ada beberapa segmen. Ada 110 pedagang, nantinya satu segmen berisi 10 pedagang,” jelasnya.

Iman menyampaikan, saat dilakukan sosialisasi awal, para pedagang kuliner di Jalan KH Mas Mansyur telah diberikan pilihan, yakni dapat berdagang di Jalan Kalimas Timur atau Serambi Ampel. Pasalnya, Wali Kota Eri memiliki misi bahwa Kalimas Timur dapat menjadi destinasi wisata kuliner andalan Kota Surabaya.

Selain itu, DPRKPP Surabaya juga membuat dua dermaga baru. Pertama di Pasar Pabean, dan kedua di Crane Kuno. Dermaga ini rencananya akan terkoneksi dengan Wisata Air Susur Kalimas. Namun, saat ini pengairan sungai Kalimas cukup dangkal karena tingginya sedimentasi maka diperlukan pengerukan terlebih dahulu.

“Karena pengairan dangkal dan pengerukan perlu waktu, maka konsep dari Disbudporapar adalah rekreasi air, seperti adanya becak air. Ini akan dicoba dihadirkan di situ,” pungkas Iman. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.