BONDOWOSO, PETISI.CO – Sebuah pasangan Bronjong di Desa Sempol dan Desa Kalisat, Kecamatan Ijen, Bondowoso, tetap berdiri tegak meski bangunan di sekitarnya telah tersapu banjir bandang. Pasangan Bronjong yang terletak di dua desa tersebut, merupakan dibawah naungan dinas PUPR Bondowoso yang dalam progres pelaksanaan.
Pasangan Bronjong itu nampak berwarna cokelat akibat lumpur yang menyelimuti di seluruh permukaan Bronjong.
Salah satu warga setempat, Suyatno, mengatakan bahwa banjir bandang yang berturut-turut terjadi dalam dua hari terindikasi akibat adanya penumpukan matreal Sedimen yang terbawa arus air dari hulu ke hilir.
“Kita bersyukur karena ada normalisasi meskipun dalam tahap penyelesaian. Jika tidak ada pasangan Bronjong permukiman warga pasti disapu banjir,” tuturnya, Senin (16/3/2020).
Suyatno dan warga lain menunjukkan sebuah video amatir yang diambilnya ketika terjadinya banjir bandang. Dalam video itu terlihat bahwa banyak balok kayu dan kayu glondongan terseret arus banjir. Kemudian, permukiman warga terendam setinggi dua hingga tiga meter.
Air yang bergelombang terus menerjang tembok pagar sekolah hingga akhirnya roboh dan mulai terbawa banjir.
Hasil penelusuran petisi.co, Desa Sempol sendiri aksesnya terputus ke berbagai wilayah di sekitarnya akibat banjir yang menghanyutkan matreal pada jalan utama. Tak hanya itu, 316 rumah warga terendam lumpur dan pasir serta balok kayu.
Nanun, dinas PUPR Bondowoso, langsung bergerak cepat tangani kejadian itu dengan mengerahkan puluhan petugas dan dua alat berat (excavator) serta empat unit Dump Truck.
Untuk informasi, pemasangan Bronjong yang disebut-sebut normalisasi saluran itu, dari dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) Provinsi Jawa Timur. Ada sembilan titik lokasi pemasangan Bronjong yang terdampak banjir bandang di Ijen. Saat ini terpantau relatif aman.(tif)
