Minimalisir Bullying “Sam Wes” Tawarkan Budayawan Mengajar

oleh -59 Dilihat
oleh
Para Seniman dan Kebudayaan, Pegiat K3M (Komite Kebudayaan Kota Malang).

MALANG, PETISI.CO – Viralnya kasus Perundungan di Sekolah Negeri yang menghebohkan, warga Kota Malang mulai resah. Itulah kira-kira yang ada di benak semua warga Kota Malang setelah kejadian Bulliying (perundungan) di salah satu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Salah satu Sekolah Negeri di Kota Malang itu kini menjadi pantauan masyarakat, karena mencuatnya kasus tersebut.

Belajar dari kejadian di atas Wahyu Eko Setiawan (Sam Wes-red) berinisiatif menggerakkan warga melalui Dialog. Sam Wes merupakan salah satu pegiat Seni dan Budayawan yang diwadahi dari Komite Kebudayaan Kota Malang.

Dari ide-idenya menggagas”Budayawan mengajar”, salah satu rekomendasi yang disodorkan para budayawan dan seniman pada giat “Dialog Publik Amanat Pemajuan Seni dan Budaya Kota Malang” yang dihelat oleh Komite Kebudayaan Kota Malang (K3M) di gedung KNPI kota Malang beberapa hari lalu (5/2/20. Acara tersebut Sam Wes mengutarakan keinginannya kepada Wali Kota Malang.

“Pak Wali kami ingin merekomendasikan agar budayawan kota Malang diikutkan dalam proses belajar mengajar atau program budayawan mengajar. Itu termotivasi dari permasalahan perundungan siswa, yang menurut kami juga disebabkan oleh hilangnya nilai nilai budaya dalam pengajaran, dan melalui program ini juga akan menguatkan pendidikan karakter dari Pak Wali,“ harap Wahyu Eko Setiawan, yang biasa dipanggil Sam wes.

Sutiaji, Wali Kota Malang merespon positif gagasan tersebut. “Sesungguhnya ini sudah linier. Dimana sekarang fungsi bidang kebudayaan sudah melekat di dinas Pendidikan, yang kini sudah menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaa. Artinya apa yang dilontarkan Sam Wahyu, sangat dimungkinkan dan segera saya minta dinas untuk merumuskan aktualisasinya,” respon Pak Aji, panggilan akrab Sutiaji Wali Kota Malang.

Hal lain yang disinggung dan dititipkan para budayawan serta direspon baik oleh Wali Kota Malang dalam dialog adalah pelibatan budayawan dalam menyemarakkan HUT kota Malang ke 106 tahun dan penguatan data base pelaku budaya kota Malang oleh perangkat daerah teknis.

Sementara Jatmiko, Ketua K3M, mengutarakan kegiatan dialog digelar sebagai bentuk keterpanggilan dan komitmen Budayawan Kota Malang untuk ikut memajukan kota Malang, sekaligus “menagih” dukungan Pemkot kepada pemajuan kebudayaan kota Malang. (mas/lis)

No More Posts Available.

No more pages to load.