Muhammadiyah Jatim-PSSI Jatim MoU Pengembangan SDM Sepakbola

oleh -89 Dilihat
oleh
Ahmad Riyadh dan Sukadiono menunjukkan berkas MoU yang sudah disepakati bersama.

SURABAYA, PETISI.CO – Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (MoU) dengan Asprov PSSI Jatim di Kampus Universitas Muhammadiyah Surabaya, Senin (21/3/2022).

Perjanjian tersebut, terkait Pengembangan sumber daya manusia melalui penyelenggaraan kursus lisensi Kepelatihan Sepak Bola (Lisensi D PSSI). MoU diteken Wakil Ketua PWM Jatim Sukadiono dan Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh.

“Melalui perjanjian ini, Muhammadiyah dan PSSI berkomitmen melakukan kerja sama meliputi bidang pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, implementasi program kegiatan, pengembangan sports science di bidang kepelatihan sepak bola, dan lain-lain yang diperlukan,” kata Sukadiono.

Kesepakatan ini berlaku untuk jangka waktu satu tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama. Jangka waktu kesepakatan ini dapat diperpanjang atas persetujuan kedua belah pihak.

“Muhammadiyah sangat concern dengan pengembangan olahraga, khususnya dunia sepak bola. Ini menjadi bagian dari dakwah kultural Muhammadiyah,” ujarnya.

Saat ini, menurutnya, Muhammadiyah telah memiliki klub sepak bola profesional, yakni Hizbul Wathan Football Club (HWFC). Di mana klub berjuluk Laskar Matahari tersebut, telah mengikuti Kompetisi Liga 2 2021.

“Selain klub profesional, kami juga memiliki klub-klub amatir (PSHW), di sejumlah daerah di Jatim,” tandas Sukadiono.

Lewat perjanjian kerja sama ini, lanjutnya pihaknya perlu melakukan pemberdayaan yang terkait dengan wawasan, kemampuan dan ketrampilan. Khususnya, bagi pelatih bahkan guru-guru dan pemain sepak bola yang tergabung di klub-klub milik Muhammadiyah.

Ketua PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengapresiasai langkah Muhammadiyah ikut membangun persepakbolaan di Tanah Air. Muhammadiyah memiliki sejarah panjang di dunia sepak bola. Banyak tokoh Muhammadiyah yang membidani kelahiran PSSI, seperti Abdul Hamid, Djamiat Dalhar, dan Ir Soeratin Sosrosoegondo.

“Jadi kalau kita mengenal pendiri PSSI dan Ketua PSSI yang pertama yaitu Ir Soeratin, beliau ini adalah kader Muhammadiyah. Jadi tidak salah kalau Muhammadiyah juga concern dengan sepakbola,” tegasnya.

Selain itu, PSSI memiliki program pembinaan pemain muda melalui kompetisi berjenjang hingga sarana dan pra sarana pendukung sepak bola.

“Karena itu, kami sangat antusias bersinergi dengan Muhammadiyah untuk membangun sepak bola lebih baik di Tanah Air,” tandasnya.

Sebagai implementasi dari kerjasama ini, PW Muhammadiyah dan PSSI Jatim menggelar kursus kepelatihan angkatan pertama yang digelar mulai 22-28 Maret di Malang.

Untuk angkatan pertama ini, PSSI menunjuk legenda sepakbola Indonesia, Bambang Nurdiansyah sebagai instruktur dibantu oleh mantan striker Arema FC, Joko Susilo. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.