MUI Kecamatan Gubeng Peringati Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW

oleh -594 Dilihat
oleh
MUI bersama Forpimcam foto bersama usai acara maulid Nabi Muhammad SAW

SURABAYA, PETISI.CO – Dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kec. Gubeng Kota Surabaya, menggelar peringatan, bertemakan “Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW Dalam Perspektif Modern dan Digitalisasi”, Sabtu (7/10/2023).

Kegiatan diselenggarakan di Java Cafe Jl. Jawa no 16 Surabaya. Dihadiri oleh jajaran pengurus MUI Kota Surabaya, diantaranya, Sekertaris Umum Drs. KH. Muhaimin Ali dan Drs. KH. Shodiqun A Karim SH, M.Kn, Ketua MUI Kecamatan Gubeng Drs. KH. Syafi’i Idris beserta para jajarannya.

Pelaksanaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Gubeng

Sementara dari jajaran Muspika Kec. Gubeng, Camat Gubeng, Kapolsek Gubeng dan KUA Gubeng. Kemudian para undangan, yaitu 50 orang jamaah Muslimat NU dan tokoh masyarakat 30 orang.

Sebagai Ketua Panitia dalam kegiatan tersebut, Dra. Hj. Indah Wijaya, sekaligus pemilik Cafe Java dan juga merupakan seorang pengusaha cafe dan property.

“Saya merasa bahagia karena tempat ini di pakai untuk acara kegiatan Maulid Nabi. Semoga tempat ini bertambah menjadi barokah, terimakasih kepada seluruh undangan yang sudah hadir dalam acara ini,” ucap Hj. Indah, dalam sambutannya.

Sebagai pembicara pada peringatan Maulid Nabi tersebut, Ketua MUI Jatim DR. KH. Achsanul Haq, M.Sl, dengan menyampaikan tata cara yang baik dalam bermitra. Dimana menjalin kemitraan itu sangatlah penting, karena menurutnya hal tersebut merupakan salah satu tugas dari MUI.

“Tugas MUI adalah Shodiqul hukumaa, yang artinya MUI itu sebagai mitra pemerintah. Sehingga kalau di pusat maka bermitra dengan presiden, dan Propinsi bersama Gubernur, yang Kota/kabupaten dengan Walikota atau Bupati, sementara ditingkat kecamatan ya dengan Camat,” tutur KH. Achsanul Haq.

Mitra itu sangat penting, ujar Ketua MUI Jawa Timur, bukan hanya bantuan uang saja namun bagaimana tentang kondisi di tengah tengah kita. Diantaranya yaitu masalah pemotongan ayam, khususnya di tingkat kecamatan apakah sudah benar dan halal dengan caranya.

Hal senada disampaikan, Sekertaris Umum MUI Kota Surabaya, Drs. KH. Muhaimin Ali, bahwa MUI juga adalah sebagai pelayan umat mulai dari pusat sampai bawah.

“Jadi tugas MUI itu shodiqul hukamma (mitra pemerintah), sehingga MUI itu jangan hanya meminta tapi harus bisa memberi. Contohnya, pada saat ada corona MUI harus memberi penyuluhan terkait vaksin yang dikatakan haram, jadi setelah diteliti oleh beberapa ahli ternyata halal, terkait narkoba MUI juga harus bisa membantu pemerintah dalam penanganan melalui penyuluhan dan dakwah dakwah ke masyarakat,” tegasnya.

Kemudian pelayan umat, lanjut Kiai Muhaimin, MUI harus bisa jemput bola misalnya terkait kehalalan dalam hal penyembelihan ayam. “Masyarakar terkadang ada rasa bagaimana ini cara penyembelihannya jadi beli daging ayam ada rasa was was, maka MUI caranya harus jemput bola,” harapnya.

Menurut Kiai Muhaimin Ali, karena di kelola dengan baik, MUI Kota Surabaya alhamdulillah sudah menunjukkan hasilnya, dimana MUI kecamatan sudah banyak melakukan kegiatan kegiatan.

“Seperti Raker peringatan peringatan hari besar maulid nabi, yang dulunya belum pernah dan sekarang ini sudah sama sama bangkit. Intinya adalah mitra pemerintah dan pelayan umat,” ungkap Sekertaris Umum MUI Kota Surabaya.

Sementara, Ketua MUI Kec. Gubeng Drs. KH. Syafi’i Idris, mengatakan, dengan diselenggarakannya acara maulid di Cafe Java itu memberikan pelajaran bagi MUI, karena salah satu tugas MUI adalah amar makruf nahi mungkar atau berdakwah.

“Jadi berdakwah bukan harus dilakukan di masjid, mushola atau majelis taklim saja, di era modern seperti sekarang ini dakwah juga perlu dilakukan di cafe dan hotel hotel, supaya mereka tidak menyalahgunakan lokasi itu sebagai tempat maksiat itulah tujuannya,” ujar Kiai Syafi’i.

Sehingga semoga dapat terhindar dari jual beli dan peredaran atau konsumsi narkoba, kata Ketua MUI Kec. Gubeng, itu yang kita harapkan. Jadi amar makruf bukan hanya di masjid maka juga dilakukan di tempat tempat yang selama ini dianggap tidak layak untuk berdakwah.

“Sebelumnya, MUI Gubeng ini sudah menyelenggarakan acara peringatan besar di tempat tempat tersebut, yaitu halal bihalal di resto viaduk Jl. Nias dan Gedung Tower SMA Muhamadiyah Jl. Pucang. Jadi MUI Gubeng melakukan di tempat tempat yang istimewa, harapan kita yaitu kerjasama yang baik antara ulama dengan pemerintah dapat semakin ditingkatkan, sehingga nanti kedepannya melaksanakan program bisa dilaksanakan bersama sama,” harap Kiai Idris.

Pihaknya juga menyampaikan kepada masyarkat, bahwa MUl Kecamatan Gubeng siap melayani ummat, dengan memberikan bimbingan keagamaan, melalui dakwah perbaikan akhlak dan mengimbau kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba.

“Kami juga memfasilitasi pengurusan sertifikasi halal bagi pelaku umkm,” pungkasnya. (bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.