Muslimat NU DKI Jakarta Gelar Maulid Nabi di Masjid Istiqlal

oleh -199 Dilihat
oleh
Muslimat NU DKI Jakarta saat menggelar Maulid Nabi di Masjid Istiqlal
Ajak Jamaah Berinovasi Paska Pandemi

JAKARTA, PETISI.CO – Sebanyak 2.000 warga Muslimat Nahdlatul Ulama DKI Jakarta memenuhi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12), untuk mengikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mereka berasal dari berbagai ranting, anak cabang, cabang dan wilayah Muslimat NU di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu.

Ketua Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta, Hj Hizbiyah Wahab Chasbullah mengungkapkan setelah pandemi COVID-19 berkegiatan secara terbatas dan virtual, maka saat ini para jamaah dimulai lagi pengajian rutin bulanan dengan peringatan Maulid Nabi.

Para jamaah diminta untuk terus menjaga lingkungannya dari ancaman pihak-pihak yang mengganggu keutuhan NKRI. Mendoakan terus para pendiri bangsa dan NU serta melakukan inovasi-inovasi di bidang ekonomi sebagai upaya mencegah terjadinya dampak resesi global di negeri ini.

“Pengurus Wilayah Muslimat NU DKI Jakarta baru saja dilantik beberapa waktu yang lalu, maka semangatnya harus tinggi, bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan ekonomi harus bergerak menemani warga di semua tingkatan, sehingga kehadiran Muslimat NU benar-benar dirasakan kehadirannya,” tuturnya.

Sedangkan, KH Ahmad Muwaffiq atau Gus Muwaffiq menyampaikan ceramah agama terkait keindahan Islam di Indonesia yang tidak ditemukan di negara-negara lain.

“Negeri Muslim terbesar di dunia itu Indonesia, yang paling banyak haji tiap tahun itu dari Indonesia, penghafal Al-Qur’an terbanyak juga di Indonesia,” kata kiai asal Sleman, Yogyakarta tersebut.

Menurutnya, kemajuan Islam di Indonesia seperti saat ini tidak lepas dari jasa para wali terdahulu yang membentuk Islam yang rahmatan lil alamin, termasuk peran muassis NU KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Chasbullah.

Kiai yang khas dengan rambut gondrongnya itu mengungkapkan, Mbah Wahab pencetus lagu Ya Lal Wathan, mampu membangkitkan semangat juang kalangan pesantren dalam merebut kemerdekaan dari para penjajah melalui syair yang mengunggah. Bangsa ini harus tampil dan tidak boleh minder di hadapan negara lain, kebudayaan dan peradaban di negeri ini sangat tinggi. Di saat negara lain memiliki alat musik dari kayu, para leluhur kita sudah memiliki alat musik dari logam.

Kiai asal Sleman, Yogyakarta ini menyambut baik terselenggaranya peringatan hari kelahiran Rasulullah. Karena kegiatan Muslimat NU DKI Jakarta ini juga turut berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Semua kebutuhan pokok jadi laku dengan terselenggaranya acara Maulid Nabi yang terus menerus, bahkan di luar Bulan Maulid. Perputaran ekonomi dalam kegiatan Maulid atau keagamaan di NU dalam setahun jika diakumulasikan tidak hanya milyaran, tapi trilyunan.

Hadir juga pada kegiatan ini Hj Ulfah Mashfufah (Sekretaris Umum PP Muslimat NU), KH Samsul Ma’arif (Ketua PWNU DKI Jakarta), KH Syaifuddin (Ketua PCNU Jakarta Pusat) dan Hj Himmatul Aliyah (Anggota Komisi X DPR RI). (cah) 

No More Posts Available.

No more pages to load.