Nakes di Surabaya Bernafas Sedikit Lega Pasca PPKM Darurat dan Level 4

oleh -51 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama para nakes dan pasien Covid-19

SURABAYA, PETISI.CO – Pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4 tingkat nasional, tenaga kesehatan (nakes) dapat sedikit menghirup udara segar. Seperti salah satu nakes yang bertugas di Rumah Sakit Airlangga, Muhammad Bagus Setiawan yang menyatakan bahwa ia dan rekan-rekannya agak lega karena pelayanan pasien Covid sudah menunjukkan penurunan.

“Kemarin sempat PPKM ini alhamdulillah pelayanan saya lihat di beberapa rumah sakit sudah meulai sedikit berkurang, yang awalnya tenda-tendanya banyak sekarang sudah mulai berkurang dan sudah ditutupi,” ungkap Bagus saat dihubungi reporter Petisi.co via ponsel, Sabtu (7/8/2021).

Bagus mengungkapkan, bulan Juli kemarin adalah yang paling hectic (sangat sibuk). Hal ini, lantaran ruang IGD itu penuh dan akhirnya pihak RS Airlangga pun membuka kamar-kamar darurat demi bisa menampung pasien. Menurutnya, tidak hanya IGD, namun juga ruangan ICU dan HCU di Rumah Sakit Airlangga penuh dengan pasien Covid-19 dan nakes yang berlalu lalang untuk menjaga dan memastikan kestabilan kondisi pasien.

“Teman-teman saya pun banyak yang positif Covid=19 dan sakit. Akhirnya banyak yang isolasi mandiri. Kita juga kelelahan karena jumlah tenaga SDM yang terbatas,” ujarnya.

Ia mengaku dirinya pun sempat juga dinyatakan positif beberapa waktu lalu, saat ramai-ramainya pasien berdatangan. Setelah menjalani tes PCR dan hasilnya positif, ia pun akhirnya isolasi mandiri selama 10 hari.

“Gejala saya waktu itu ringan, dan Alhamdulillah rumah sakit mulai membantu kita, tenaga medis yang positif, ditolong mulai dari dicarikan tempat isoman, diberikan pengobatan dan lain-lain,” kata Bagus.

Dirinya juga menuturkan bahwa saat ini di RS Airlangga sendiri ruangan darurat dan tenda-tenda darurat yang didirikan kini telah mulai ditutup satu persatu, serta jumlah pasien di IGD saat ini juga kembali normal.

Kendati demikian, Bagus juga berharap supaya masyarakat tidak mengendurkan kewaspadaan dan penerapan prokes yang ketat. Pasalnya, meskipun penurunan sudah terlihat, namun Covid-19 khususnya varian Delta ini memiliki kemampuan menyebar yang lebih cepat dibandingkan dengan yang awal.

“Sebenarnya lama-lama kalau kita lihat dari virus si covid ini, kalau misalkan kita bertahan di posisi seperti ini, ibaratnya kalau sakit dibawa ke RS tanpa ada kegiatan preventif dari masyarakat yang sadar secara penuh ya tidak akan bisa selesai. Tapi kalau misalkan masyarakat sadar, mau kerjasama bareng terus mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat dan menjaga prokes, InshaAllah kasus Covid-19 akan berkurang,” pungkas Bagus. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.