Normalisasi Sungai Sepanjang 1 Km Lingkungan Kramat untuk Antisipasi Banjir

oleh -41 Dilihat
oleh
Kepala Kelurahan Kertosari, Joko Handoko didampingi Ketua Umum Sociality Independence Yasra Siar Dinamika Indonesia, Ahmad Nehro Jaeni, SP saat di dekat lokasi wilayah aliran sungai Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari

BANYUWANGI, PETISI.CO – Kegiatan normalisasi sungai yang terletak di Lingkungan Kramat, Kelurahan Kertosari, Kabupaten Banyuwangi sepanjang kuranglebih 1 KM berjalan lancar sebagaimana usulan warga setempat,  akhirnya tuntas, karena saat ini sudah terealisasi dan mulai proses pengerjaan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Kelurahan Kertosari, Joko Handoko saat melakukan tinjau lapang di lokasi.  Saat ditemui wartawan, Joko Handoko mengungkapkan, bahwa saat ini ada kegiatan normalisasi di sepanjang aliran sungai.

Menurutnya, berawal dari usulan warga beberapa lingkungan RT yang terdampak banjir, sehingga, melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) diusulkan ke instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan, agar mendapatkan tindak lanjut dan realisasi kegiatan normalisasi sungai yang sudah bertahun – tahun mengalami penyempitan hingga disaat musim penghujan berdampak pada pemukiman warga.

“Kami berharap ke depan di wilayah lingkungan Kramat sudah tidak terjadi banjir lagi dan aliran sungai setelah dilakukan normalisasi bisa lancar pembuangannya dan semua ini secara tidak langsung tidak terlepas dari dukungan semua pihak,” ungkapnya.

Selain itu, setelah normalisasi disepanjang aliran sungai Kramat ini terealisasi secara maksimal, nantinya di sepanjang sempadan aliran sungai akan ditanami sejumlah bibit buah – buahan yang memiliki manfaat kedepannya bagi masyarakat sekitar.

Begitupula diungkapkan Ketua Umum Sociality Independence  Yasra Siar Dinamika Indonesia, Ahmad Nehro Jaeni, SP, bahwa normalisasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, terutamanya yang berdampak langsung pada banjir.

Karena, wilayah ini setiap tahun disaat musim penghujan menjadi langganan banjir. Normalisasi ini mempunyai  fungsi primer, diantaranya, untuk membangun sumber daya air agar supaya bisa lancar, tidak terhalang dan juga ada konservasi tanaman yang berada di sepanjang badan aliran sungai.

“Harapannya, disaat musim penghujan tidak lagi terjadi banjir. Karena aliran sungainya mengalami penyempitan kurang dari 3 meter dan disepanjang aliran bahu sungai ditumbuhi mangrove, sehingga diperlukan pembersihan untuk dipindahkan ke pinggir perairan laut untuk meminimalisir adanya abrasi. Pemindahan mangrove ini mempunyai tujuan agar melancarkan aliran yang ada disepanjang sungai biar tidak tersumbat,” ungkapnya.

Rencana kedepan, sebagaimana himbauan dari Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan yang ada di daerah nantinya digaris sempadan sungai atau berada di bahu sepanjang aliran sungai tersebut bisa ditanami sejumlah tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Sejumlah tanaman yang multi fungsi tersebut diantaranya, ditanami nangka dan sejumlah jenis buah – buahan lainnya. Di sisi lain, tanaman tersebut bisa berfungsi sebagai penahan  atau penyerap sumberdaya air dan pemasok oksigen. Pada fungsi sosial yang terpenting bisa bernilai positif bagi seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya.(tyo)