Nyepi di Balai Kota Surabaya Jadi Simbol Inklusivitas Perayaan Multiagama

oleh -183 Dilihat
oleh
Perayaan Hari Raya Nyepi di Balai Kota Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam mempererat kerukunan antarumat beragama dengan menggelar pawai seni Ogoh-Ogoh yang meriah, dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1946. Acara yang digelar di Taman Surya, Halaman Balai Kota Surabaya pada Minggu (10/3/2024) ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat kesadaran akan keberagaman di tengah masyarakat.

Sebanyak tujuh Ogoh-Ogoh diarak mengelilingi kantor Pemkot Surabaya. Arakan ini memukau ribuan umat Hindu dan warga yang memadati area Balai Kota. Kehadiran mereka tidak hanya meramaikan suasana, tetapi juga menegaskan bahwa Balai Kota Surabaya adalah ruang yang terbuka bagi semua agama dan budaya untuk merayakan momen penting mereka.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kegiatan hari raya Nyepi ini dapat mempererat hubungan antarumat beragama.

“Alhamdulillah dengan PHDI melaksanakan Pawai Seni Ogoh-Ogoh dalam menyambut Hari Raya Nyepi. Sebab, Balai Kota ini adalah rumah semua agama, rumah gotong royong, dan rumah toleransi,” ungkap Wali Kota Eri.

Dengan antusiasme warga Kota Surabaya, ke depan Pemkot Surabaya akan menggaungkan gelaran perayaan agama dan budaya sehingga akan lebih banyak lagi warga yang datang ke Balai Kota Surabaya. Ia mencontohkan, salah satunya Pawai Seni Ogoh-Ogoh yang bukan hanya menjadi perayaan keagamaan umat Hindu, melainkan bagian dari budaya Indonesia yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat.

“Setelah mengerti antusiasnya begini maka kita akan umumkan sebulan sebelumnya. Insyaallah tahun depan dalam menyambut Hari Raya Nyepi juga akan diadakan prosesi Tawur Agung, Upacara Melasti, dan Upacara Pecaruan. Semuanya di Balai Kota,” ujarnya.

Menariknya, Pawai Seni Ogoh-Ogoh ini merupakan kegiatan pertama kali yang digelar di Balai Kota Surabaya. Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya, Ketut Gotra Astika, mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya dalam memfasilitasi perayaan Hari Raya Nyepi.

“Kami berterima kasih kepada Pemkot Surabaya atas upaya mempererat Bhineka Tunggal Ika melalui Pawai Seni Ogoh-Ogoh ini,” kata Ketut Gotra Astika.

Sementara itu, I Putu Mahendra Dharmawan Putra, warga Manyar Surabaya menuturkan bahwa Kota Surabaya semakin menunjukan dirinya sebagai kota toleransi yang ramah akan keberagaman agama dan kebudayaan. Salah satunya adalah umat Hindu yang mendapatkan ruang untuk melaksanakan prosesi keagamaan dan budayanya di Balai Kota Surabaya.

“Warga Surabaya bisa merasakan suasana menyambut Hari Raya Nyepi. Ini adalah kegiatan positif karena Surabaya ramah atas keberagaman, masyarakat Bali dan umat Hindu mendapat apresiasi dan mendapat ruang melaksanakan prosesi keagamaan dan budayanya di Balai Kota,” kata I Putu Mahendra Dharmawan Putra.

Senada dengan hal itu, Dian warga Menganti, Kabupaten Gresik mengatakan gelaran Pawai Seni Ogoh-Ogoh di Balai Kota Surabaya merupakan bentuk terjalinnya kerukunan umat beragama.

“Luar biasa karena semua agama bisa merayakan perayaan keagamaan dan budayanya di Pemkot Surabaya. Harapannya ke depan, bisa diadakan seperti ini lagi dan semoga Surabaya semakin mempererat kerukunan umat beragama,” pungkasnya. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.