Omnibus Law Tak Dicabut Massa Anggap Pemerintah Tak Sayang Rakyat

oleh -87 Dilihat
oleh
Demo tolak omnibus law di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Yos Sudarso, Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Massa gabungan Gerakan Tolak Omnibus Law (GETOL) Jawa Timur yang melakukan aksi demo di depan Gedung Negara Grahadi membubarkan diri secara tertib. Meski begitu para pendemo tetap menuntut agar UU Sapu Jagat ini dicabut.

Ketua SPBI KASBI Gresik, Safik Udin menyatakan setidaknya ada 1.500 massa yang turun menyuarakan tuntutan kepada Pemerintah Republik Indonesia dan DPR RI, agar mencabut UU Omnibus Law.

Lebih lanjut Safik meminta kepada semua masyarakat melakukan langkah konsolidasi untuk aksi lanjutan. Langaran Omnibus Law dinilai merugikan, tak hanya bagi klaster ketenagakerjaan saja, namun juga untuk kehidupan masyarakat.

“Omnibus Law berbahaya tidak hanya di klaster ketenagakerjaan, karena ini merugikan seluruh rakyat,” kata dia di lokasi, Selasa (20/10/2020).

Safik memastikan jika aksi serupa bakal dilakukan hingga pemerintah melakukan pencabutan UU Omnibus Law. “Kalau Omnibus Law tidak dibatalkan, pemerintah tidak sayang rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Surabaya, Devi Kurniawan turunnya mahasiswa dalam aksi kali ini, merupakan bentuk penolakan atas keputusan pemerintah dan DPR RI atas pengesahan undang-undang tersebut.

Ia memastikan bahwa pihaknya bakal mengambil konsolidasi lanjutan dengan element rakyat dan buruh.

“Kami menyampaikan mosi tidak percaya. Kami terus berjuang bersama rakyat,” tegas Devi.

Sebelum melakukan demo, massa terlebih dahulu berkumpul di Jalan Setail, depan Kebun Binatang Surabaya (KBS), selanjutnya meraka secara serentak melakukan long march menuju Gedung Negara Grahadi.

Massa gabungan ini melakukan penyampaian aspirasinya secara tertib. Sekitaran pukul 18.00, para demonstran membubarkan diri secara serentak, meninggalkan Gedung Grahadi, Jalan Yos Sudarso, Surabaya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.