Pabrik Mie Berkaporit Jember Digeledah Polisi

oleh -91 Dilihat
oleh
Barang bukti mie berkaporit dan bahan pembuatan yang ditemukan petugas

JEMBER, PETISI.COSebuah pabrik pembuatan bihun atau so hun yang terletak di Dusun Rowo, Desa Rowo Indah, Kecamatan Ajung, Senin (5/6/2017) digeledah jajaran Polres Jember. Diduga pabrik tersebut menggunakan bahan kimia terlarang dalam proses pembuatannya.

Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo, SH, SIK, MH kepada sejumlah wartawan baik media cetak, elektronik dan on line mengatakan bahwa pihaknya menggeledah pabrik mie milik E – F warga Kecamatan Kaliwates tersebut dalam prosesnya menggunakan bahan kaporit.

“Hari ini jajaran Polres Jember mengamankan pabrik mie yang dalam prosesnya menggunakan bahan kimia berbahaya,” katanya di halaman pabrik mie tersebut.

Masih kata Kusworo, pihaknya juga mengamankan sejumlah ember kaporit yang belum terpakai. Sedangkan bahan mie yang sudah jadi dan siap distribusi akan diuji labkan untuk mengetahui kandungan kimianya.

“Bihun yang sudah jadi akan kami periksa lebih lanjut di laboratorium untuk mengetahui kadar kandungan kimianya, apakah membahayakan atau tidak,” ujarnya.

Hingga kini pihak Polres Jember, sambung Kusworo masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut adanya temuan mie yang diolah dengan menggunakan bahan kimia berbahaya tersebut.

“Untuk sementara pabrik mie akan di police line, hingga pemeriksaan dan hasil pemeriksaan lab selesai,” ungkapnya

Sementara itu Pihak Dinas Kesehatan Jember yang diwakili Kepala Puskesmas Ajung, dr Titis Susilowati yang juga dihadirkan dalam penggeledahan dikonfirmasi wartawan mengatakan jika bahan kimia atau kaporit digunakan terus menerus akan menimbulkan penyakit yang merugikan manusia.

“Jika dikonsumsi secara terus menerus akan menimbulkan gangguan pencernaan hingga kanker,” tuturnya.

Pihaknya bekerjasama dengan Polres Jember akan memeriksa kandungan bihun tersebut diuji laboratorium terkait kadar atau kandungan kimianya.

Titis juga meminta masyarakat agar lebih waspada jika mengkonsumsi bahan makanan yang diduga menggunakan bahan kimia dalam prosesnya karena kasat mata sulit membedakan.

Sementara itu salah satu pekerja pabrik mie yang tak mau disebutkan namanya mengatakan dirinya sudah bekerja selama 10 tahun. Dirinya dan kurang lebih 59 pekerja lainnya bekerja mulai pukul tujuh pagi hingga pukul dua siang hari.

“Saya sudah sepuluh tahun kerja di pabrik mie ini mas. Semuanya ada 60 pekerja yang didominasi perempuan,” ucapnya.

Penggunaan kaporit kata pekerja tersebut untuk membersihkan kotoran yang ada pada saat proses pembuatan/ pencucian tepung mie, agar terlihat bagus dan bersih.

“Tepung dimasukkan ke jedengan mas setelah itu di campur kaporit, tapi ukurannya beberapa nya ada ketentuan, kami ambil setelah ditimbang oleh bos, setelahnya diaduk dan direndam dengan air selama kurang lebih 5 hari. Setiap pagi air diganti dengan air bersih, hingga tidak berbau kaporit,” ujar salah satu pekerja. (yud)