SURABAYA, PETISI.CO – DPD Partai Golkar tetap konsisten mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon tunggal dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Keputusan itu, mengacu pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) partai Golkar 2023 di Jakarta, 4-6 Juni lalu.
“Belum ada sikap-sikap lain dari Partai Golkar kecuali Pak Airlangga adalah Capres RI,” tegas Wakil Ketua Umum DPP Golkar Firman Subagya kepada wartawan usai membuka Rakerda DPD Partai Golkar Jatim, Sabtu (17/6/2023).
Kapan deklarasi capres Airlangga Hartarto dilaksanakan, Firman belum bisa memastikan. Dia hanya menyebut, deklarasi berlangsung sekitar satu hingga dua bulan ke depan.
“Semoga ini bisa menjadi kegairahan dalam memenangkan Pemilu karena Pilpres akan sangat berpengaruh dalam pemilihan berikutnya,” katanya.
Saat membuka rakerda Golkar Jatim, Firman menyampaikan sejumlah poin pesan dari Ketua Umum DPP Golkar. Antara lain, ucapan syukur atas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sistem Pemilu 2024 dengan sistem proporsional terbuka.
“Ini adalah perjuangan yang sangat luar biasa di bawah komando Ketua Umum DPP. Golkar memperjuangkan sistem terbuka didasari atas hak-hak amanah reformasi,” ungkapnya.
Saat Orba dengan sistem tertutup (coblos partai politik), Golkar terhitung menguasai medan. Namun, partai berlambang pohon beringin ini menilai kondisi harus berubah. Maka, Golkar terus memperjuangkan penyelenggaraan sistem proporsional terbuka. “Ini yang tak bisa ditawar-tawar lagi,” tandasnya.
Kepada Kader Golkar Jatim, Firman juga menyampaikan Ketua Umum DPP Golkar telah menetapkan sejumlah target perolehan kursi di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 saat Rakernas.
DPP Golkar telah menetapkan target untuk Pileg 2024 DPRD/DPR RI 11 kursi menjadi 15 kursi. “Ini target yang rasional menurut saya selama kita bisa mendesain,” ucapnya.
Sedangkan target DPRD Provinsi dari 13 kursi menjadi 20 kursi di Tahun 2024. “Ini bukan tugas yang ringan tapi perjuangan kita harus kita optimalkan,” tambahnya.
Sementara target kursi DPRD kabupaten/kota dari 185 menjadu 343 kursi. Guna mencapai target tersebut, Jatim diimbau segera turun ke lapangan dengan merekrut pasukan atau disebut infanteri oleh Firman. “Satu pasang infanteri bisa merekrut 20 ribu suara atau anggota baru,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat telah rindu kembali kehadiran Partai Golkar untuk berkuasa. Seperti para petani. Itu kemudian ia bandingkan nasib petani saat Orba dengan era kini.
“Inilah hal yang akan kita perjuangkan. Kalau kita partai cerdas, kita harus turun ke desa-desa,” jelasnya.
Strategi lain adalah penyusunan nomor urut. Firman menyebut, jika masih data sementara disusun dengan sistem nomor urut, maka dapat menyebabkan risiko karena seluruh Caleg yang ada tidak mendapatkan peluang menang. Sebab ‘dikuasai’ oleh partai-partai nomor urut deretan atas.
“Kami berharap Golkar Jatim juga diharapkan mampu mencapai target suara. DPD Golkar Jatim maupun DPD kab/kota perlu bekerja secara maksimal terutama dari para bupati maupun calon bupati yang akan mencalonkan itu juga memberikan effort dalam pemenangan calon legislatif,” ujarnya. (bm)
