Peluncuran Bus Satria, Wali Kota: Alat Transportasi Umum di Kota Kediri

oleh -592 Dilihat
oleh
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar saat memberikan sambutan di Kediri Memorial Park

KEDIRI, PETISI.CO – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Perhubungan meluncurkan transportasi umum sebagai upaya menanggulangi isu yang lagi ramai dibicarakan yakni kebersihan udara. Dikarenakan sudah banyak orang yang memiliki kendaraan pribadi dan itu dimungkinkan memiliki lebih dari satu kendaraan.

Hal ini disampaikan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar dalam sambutannya di Kediri Memorial Park, Jalan Pahlawan Kusuma Bangsa, Kota Kediri selain penanggulangan kebersihan udara juga sebagai upaya dalam menanggulangi kemacetan, dikarenakan adanya pembangunan jalan tol, serta pembangunan air port. Sehingga Pemerintah Kota Kediri dalam antisipasinya perlu merintis adanya bis kota sebagai transportasi publik.

Wali Kota menandai peluncuran Bus Satria dengan menyiram air Kendi didampingi Kadishub Kota Kediri, Didik Catur dan Wakapolres Kediri Kota

Menurut Mas Abu, panggilan akrab Wali Kota Kediri, dikarenakan keterbatasan bus maka untuk sementara waktu trayek yang dilalui hanya sebatas dalam kota Kediri. Akan tetapi Pemerintah Kota Kediri selanjutnya akan mengembangkan lebih banyak. “Kita akan mengembangkan lebih banyak apabila ini dianggap visible,” ungkapnya, Jumat (1/9/2023).

Bis Kota yang dinamakan SATRIA (Sarana Transportasi Kediri Bahagia) disampaikan Mas Abu mempunyai kelebihan yakni hanya berhenti 30 menit, baik ada maupun tidak ada penumpangnya dengan pemberhentian bus yang sudah ditentukan di bus stop dan halte.

“Ini yang kita hadirkan adalah rintisan, jadi sifatnya masih gratis dengan terjaminnya ketepatan waktu bagi setiap penumpang,” tandasnya.

Demi rasa kenyamanan dan aman dengan hadirnya alat transportasi Bus Satria, Mas Abu mengajak untuk bisa menjaga bersama-sama, agar jangan sampai rusak, apalagi dibuat kotor, “ Jadi ini sarana transportasi yang mesti kita jaga dan sudah waktunya kita memiliki sarana transportasi publik,” ajaknya.

Ke depannya, wali kota berharap Kota Kediri dalam pembangunannya bisa mengarah pada Transit Oriented Development (TOD) artinya tempat-tempat transit itu akan tumbuh dibangun dengan baik sebagai konsep pengembangan ataupun pembangunan kota dengan memaksimalkan penggunaan lahan dengan terintegrasi serta mempromosikan penggunaan angkutan umum seperti hadirnya Bus Satria di Kota Kediri.

Senada juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri, Didik Catur HP bahwa hadirnya Bus Satria untuk memperkenalkan sebagai rintisan transportasi umum sekaligus dimulainya beroperasinya bus umum perkotaan berupa Bus Satria di Kota Kediri.

“Bus Satria ini hadir untuk membantu menjawab meningkatnya jumlah kendaraan yang mengakibatkan adanya sejumlah titik di Kota Kediri yang mengalami kemacetan sehingga dengan diluncurkannya transportasi Bus Satria masyarakat kota Kediri bisa memanfaatkan angkutan perkotaan,” terangnya.

Kadishub Kota Kediri berharap dengan adanya transportasi umum diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan masyarakat menggunakan transportasi umum. Ia juga menyampaikan bahwa dengan menggunakan transportasi umum juga agar dapat menekan emisi, kendaraan yang mengakibatkan polusi juga mengurangi kendaraan pribadi yang mobilisasinya berada di jalan Kota Kediri.

“Pelayanan Bus Satria ini dibagi menjadi 2 bus pelayanan, yakni yang pertama tetap berfungsi sebagai bus sekolah, dan ini menjadi kewajiban kami di Dinas Perhubungan yang tetap melayani anak-anak sekolah pada pukul 05.30 WIB sampai dengan pukul 07.15 WIB, serta menjemput anak sekolah pada jam 12 sampai jam 16.30 WIB,” bebernya.

Didik Catur menyampaikan, di luar jam jam tersebut Bus Satria bisa beroperasi sebagai sarana transportasi perkotaan yakni pada pukul 07.30 sampai pukul 11.30 WIB, selebihnya dilakukan sore hari usai jam penjemputan anak sekolah.

“Dengan menempuh jarak 20,5 km, dengan menyediakan halte sebanyak 10 yang kondisi eksis masih 6 sedang yang 4 masih dalam rencana pembangunan lagi dan juga sudah dipersiapkan 26 bus stop dan satu tempat pemberangkatan dan pemberhentian di terminal Tamanan Kota Kediri,” katanya.

Sebagai aturan  beroperasinya Bus Satria, Didik Catur menyampaikan bahwa jarak antara Bus satu dengan Bus lainnya berjarak 30 menit, sedangkan crew Bus Satria sebanyak 18 orang, baik sopir maupun crew yang ada di dalam Bus Satria, jadi masing masing 9 sopir dan 9 crew.

Perlu diketahui sebagai tanda diluncurkannya Bus Satria sebagai alat transportasi umum perkotaan Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar menyiram bus dari air Kendi serta memecahkannya di depan Bus Satria 1. Selanjutnya Mas Abu masuk ke kemudi untuk membunyikan starter dengan diikuti sejumlah pejabat Pemkot dan tamu undangan.

Kemeriahan peluncuran Bus Satria karena hadirnya Bus Mania dengan berseragam khas ikut menghadiri acara selain tamu undangan lain dari sejumlah institusi, satker, perbankan, perwakilan sekolah dan lainnya yang juga sudah dibagikan kaos berwarna biru berlogo Khas Perhubungan sehingga nampak nuansa biru di Kediri Memorial Park. (bam)

No More Posts Available.

No more pages to load.